Test Ride Indomobil eMotor Adora, Cocok Buat Dalam Kota
Beberapa waktu lalu, Indomobil eMotor mengajak sejumlah rekan media, termasuk OTORIDER dalam menjajal motor listrik mereka, Adora.
OTORIDER - Beberapa waktu lalu, Indomobil eMotor mengajak sejumlah rekan media, termasuk OTORIDER dalam menjajal motor listrik mereka, Adora.
Motor berbanderol Rp 24 jutaan ini diajak berkeliling Jakarta dari kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan menuju Ancol, Jakarta Utara. Dipantau dari aplikasi GMaps, jaraknya sekitar 23 km.
Rute yang dipilih melintasi jalan utama, seperti Kalibata, Otista lalu lanjut ke Gunung Sahari hingga finish di Ancol. Seperti apa sensasi berkendaranya? Yuk, disimak.
Handling Cocok Untuk Membelah Kemacetan
Tapi ada hal yang patut diperhatikan buat pengendara pemula yang belum terbiasa membawa motor listrik. Yaitu hindari menekan tuas rem saat berakselerasi.
Pasalnya, ketika tuas rem ditekan, otomatis selongsong gas tidak berfungsi. Alhasil, cara buka tutup gas sembari mengerem yang kerap dilakukan di motor bensin itu tak dapat optimal ketika beralih ke Adora. Tapi setelah terbiasa, maka kondisi ini tak akan terjadi lagi.
Posisi duduknya pun tak jauh berbeda dari skuter matik entry level bermesin bensin. Hanya saja ukuran dek cukup lebar sehingga pengendara bisa mengatur posisi nyamannya lebih optimal.
Sensasi Berkendara
Adora sendiri memiliki tiga opsi Riding Mode. Untuk berkendara di kemacetan dan mengejar efisiensi daya, pilih level 1 yang kecepatannya di bawah 40 km/jam.
Jika kurang, bisa pilih level 2 yang batasnya 60 km/jam. Tapi untuk mengejar top speed, maka bisa atur ke level 3 yang mencapai 75 km/jam. Level 3 sendiri, kerap kami pakai ketika jalanan kosong karena torsi dan tenaganya yang melimpah.
Pengaturan riding mode terbilang mudah karena bisa dilakukan dengan menekan tombol pada saklar di bagian setang. Serta terpantau di panel spidometer TFT full color-nya.
Sebagai informasi, Adora dibekali motor listrik BLDC model hub drive bertenaga maksimal 3 kW dan daya rerata di 2 kW. Ada baterai lithium 2,45 kWh yang bertipe IP67 (anti air dan debu) di bawah jok.
Baterai ini dapat diisi menggunakan portable charger dengan daya 450 watt selama 6 jam (20-100%).
Bagaimana dengan konsumsi dayanya? Setelah dipakai secara normal sejauh 23 km dalam waktu sekitar 1 jam, dari data di spidometer menyatakan daya yang tersisa 67 persen. Ini artinya penggunaan daya hanya 33 persen saja.
Fitur Melimpah
Jika boleh jujur, motor listrik yang beredar di Indonesia kerap menawarkan banyak sekali fitur. Hal ini pun bisa ditemui di Adora. Mulai dari rem parkir, bagasi luas, Hill Start Assist, Regenerative Brake, USB Type-A hingga gantungan barang ada.
Belum lagi rem CBS dan Traction Control yang juga jadi andalannya di sektor keselamatan berkendara. Tapi ada fitur menarik yang kami temui, yakni koneksi ke smartphone untuk mirroring. Sehingga tampilan peta di smartphone bisa langsung terhubung ke spidometer.
Kesimpulan
Dengan banderol Rp 24 jutaan, motor listrik Adora menawarkan tunggangan harian yang mumpuni dengan fitur melimpah. Catatannya, Anda perlu menyesuaikan cara berkendara agar lebih bisa menikmati perjalananan. (*)