Kabar dari Jack Miller selalu menarik untuk disimak. Pada musim 2015, pembalap rookie tim LCR Honda ini mendapat kesempatan yang bagus dalam karirnya untuk loncat dari kelas Moto3 ke MotoGP. Kepindahannya ini saja sempat menimbulkan kontroversi, apakah Miller mampu mengimbangi riding style di kelas para raja?
Sepak terjang Miller memang berawal di kelas Moto3. Rider Australia itu menutup musim kompetisi 2014 dengan meraih posisi kedua di klasemen akhir Moto3. Ternyata sepak terjang Miller di Moto3 menggunakan KTM dilirik Honda. Ia ditawari untuk langsung terjun di kelas MotoGP untuk musim 2015. Kesempatan yang langka sekaligus berharga bagi seorang pembalap.
Team Principal HRC, Livio Suppo, menyebutkan bahwa banyak pembalap bagus di Moto3. Namun ada satu pertimbangan yang bikin Honda kepincut. “Kami memilih Jack berdasarkan pada pendekatan mental,” sebut Livio. Karakter pembalap yang benomer start 43 itu dianggap agresif, inilah nilai plus yang dilirik HRC saat itu.
Toh, Lucio menegaskan semua harus dilakukan dengan kendali emosi yang baik. “Mereka harus bisa menangani konflik dalam batin mereka. Motivasi yang mereka dapat kadang bertentangan dengan emosi mereka sendiri. Membawa Jack ke dari Moto3 ke MotoGP adalah gambling, tapi saya suka tantangan ini,” tambahnya.
Gaya agresif Miller pun menuai kritik. Seperti pada MotoGP Assen, ia sempat terlibat kecelakaan dengan Hector Barbera. Keduanya berbenturan keras dan tak mendulang point. Dari kecelakaan tersebut, Jack Miller mendapat kritik pedas dari Barbera. Manuver yang dilakukan Miller dianggap Barbera merugikan dirinya dan bisa saja berbahaya bagi pembalap lain.
Saat ini Jack berada di peringkat 18 dalam klasemen MotoGP 2015. Pada race perdana MotoGP 2015 di sirkuit Losail, Qatar, rider asal Queensland, Australia itu gagal menyentuh garis finish. Sementara raihan terbaiknya adalah di MotoGP Catalan, berhasil finish di urutan 11. Lalu pada GP Sachsenring di Jerman, Miller finish di urutan 15.
Walau mendapat kritik pedas, Miller belum berkomentar. Belum jelas juga apakah ia akan mengoreksi gaya balapnya atau tidak. Apakah ia akan tetap menjadi 'binatang'? Meski mendapat dukungan tim, semoga saja tak membahayakan rider lainnya seperti disebut Barbera. (otorider.com)