Sepertinya insiden tabrak dari belakang yang menimpa pembalap Astra Honda Racing Team, M. Fadli Imammuddin mendapat perhatian dunia. Usai menjuarai race 2 Asean Road Race Championship (ARRC)seri 2 di kelas Supersport 600 cc yang berlangsung di Sentul International Circuit, Bogor (7/6), M. Fadli dihantam pembalap lain dari belakang selagi melakukan selebrasi di trek lurus start-finish. Kejadian ini sepertinya menjadi pertimbangan federasi balap motor dunia (FIM) mengeluarkan peraturan baru.
Untuk itu para petinggi federasi balap dunia mengadakan pertemuan di Assen, Belanda (26/6). Pertemuan ini dihadiri oleh Carmelo Ezpeleta (Dorna, Chairman), Ignacio Verneda (FIM CEO), Herve Poncharal (IRTA) dan Takanao Tsubouchi (MSMA). Hasilnya mereka mengeluarkan beberapa peraturan baru dan salah satunya mengenai keselamatan para pembalap.
Peraturan ini berbunyi, "Demi kepentingan keamanaan, para pembalap dilarang keras mengurangi kecepatan atau berhenti di trek lurus usai melintasi garis finish. Dan peraturan baru ini telah disetujui dan wajib untuk ditaati oleh seluruh pembalap."
Seperti yang diberitakan sebelumnya. Ketika M. Fadli tengah merayakan kemenangannya usai melewati garis finish. Dengan santainya pembalap bernomor 43 ini melambaikan tangan ke arah penonton yang berada di tribun dan sementara di belakangnya ada pembalap lain yang melaju kencang menuju ke arahnya.
Tanpa sempat menghindar, Jakkrit Sawangswat pembalap asal Negeri Gajah Putih yang berada di belakang M. Fadli langsung menabraknya dengan kencang dari sisi kiri dan menyambar kaki kirinya. Akibatnya M. Fadli harus menjalani perawatan intensif hingga saat ini.
Dengan peraturan baru tersebut diharapkan tidak akan ada lagi kejadian serupa yang menimpa pembalap saat melakukan selebrasi usai menjuarai suatu perlombaan. (otorider.com)