Performa Yamaha YZR-M1 semakin menurun pada musim MotoGP 2020 kemarin. Pabrikan garpu tala itu didera banyak masalah sejak seri pembuka musim. Bahkan hingga terkena pinalti karena katup mesin dan menggunakan mesin tambahan yang membuat Vinales memulai balapan dari pit.
Hasil balap para pembalap Yamaha di musim MotoGP 2020 pun terbilang cukup buruk. Maverick Vinales berakhir di posisi ke-6 dan Valentino ROssi berada di tempat ke-15. Hanya Franco Morbidelli yang mampu bertahan dan bertengger di posisi ke-2.
"Kesalahan yang kami buat tahun ini sudah dibuat sejak awal tahun. Kami mengalami masalah dengan pemasok katup pada bulan Juli ketika mereka tidak dapat melanjutkan produksi katup yang ingin kami gunakan. Pada titik ini, Yamaha memutuskan untuk memiliki dua pemasok katup, ini adalah kesalahpahaman," ujar Lin Jarvis selaku Managing Director Yamaha dikutip dari Corsedimoto.
"Selain kelemahannya, dari beberapa katup yang kami ketahui, mesin kami sangat andal selama sisa musim. Beberapa mesin kami melaju lebih dari 3.000 km, sungguh luar biasa dan mereka harus melakukannya karena kami membuang banyak mesin. Jadi ada kepercayaan diri dan ketenangan pikiran maksimum untuk tahun mendatang," lanjutnya.
Baca Juga: Alex Marquez: Gaya Balap Saya Mirip Marc, Pindah Ke LCR Bukan Suatu Kemunduran!
Sementara pembalap legendaris Yamaha yakni Valentino Rossi menyebutkan masalah sudah datang sejak 2016. Dirinya merasa selalu kekurangan grip belakang dan top speed yang kurang maksimal. Dirinya pun tidak dapat mengetahui lagi seberapa besar kesalahan Yamaha atau pabrikan lain yang semakin berkembang.
"Dari 2016 hingga 2017 itu adalah tahun yang krusial bagi Yamaha dan M1. Karena saat itulah kami mulai mengalami masalah. Motor kami sangat kompetitif hingga tahun 2016. Anda bisa saja memenangkan balapan dan kejuaraan dunia, tapi sejak saat itu kami mengalami kesulitan," pungkas Rossi.