KTM memulai debutnya di MotoGP pada 2017. Dua tahun berselang, pabrikan asal Austria ini berekspansi ke tim satelit dalam kemitraan dengan Tech3. Dalam enam musim di kelas utama, KTM telah mencetak enam kemenangan yang diraih Miguel Oliveira dan Brad Binder.
Namun, KTM masih tertinggal di belakang rival Eropanya yakni Ducati dan Aprilia. Bahkan, Aprilia menunjukkan performa impresif selama dua musim terakhir dengan RS-GP-nya. Bisa dibilang, keberhasilan Aprillia sebagian besar didorong oleh kedatangan Massimo Rivola sebagai CEO pada 2019. Rivola sendiri sebelumnya menjabat sebagai Sport Director di Ferrari F1. Selain itu, ia juga pernah memegang peran penting di Toro Rosso dan Minardi.
Baca Juga: Komparasi Akselerasi TVS NTORQ 125 Race XP vs Yamaha Fazzio
Melansir dari AutoSport, Rivola memasang insinyur F1 untuk membantu pengembangan medan pertempuran teknis utama MotoGP dalam aerodinamika dan degradasi ban.
Baca Juga: Tiket Presale WSBK Mandalika 2022 Resmi Dijual, Bisa Beli Dimana?
CEO KTM, Stefan Pierer mengaku terkesan pada pendekatan Aprilia dan berencana untuk mengikutinya dengan memanfaatkan hubungan dekat antara merek Austria serta raksasa minuman energi, Red Bull mulai 2023. “Aprilia menggabungkan pengalaman F1. Tahun depan kami akan meningkatkan komitmen kami untuk staf yang berasal dari F1. Untungnya, kami memiliki hubungan jangka panjang dengan Red Bull, yang merupakan tim pemenang. Jadi kami tahu pintu mana yang harus diketuk,” kata Pierer.
Pierer juga mengatakan keuntungan jika terus bekerjasama dengan tim Red Bull, yaitu mereka memiliki ratusan teknisi dengan banyak pengalaman di F1. “Red Bull memiliki ratusan teknisi aerodinamis dengan banyak pengalaman. Itu akan menjadi salah satu kunci di tahun 2023,” jelasnya.