Juara dunia delapan kali, Marc Marquez beberapa tahun terakhir harus berurusan dengan banyak cedera. Pada 2020 di balapan pertama di Jerez, ia mengalami patah tulang humerus kanan setelah terjatuh dengan keras. Pada 2021 ia kembali membalap di GP Portimao dan secara progresif kondisi fisiknya membaik. Tetapi, kecelakaan saat latihan pada akhir Oktober menyebabkan dia bermasalah dengan diplopia.
Nah, banyak timbul pertanyaan yang dilontarkan pada kondisi Marc Marquez terkait diplopia yang dideritanya. Apakah akan kambuh setiap habis terjatuh?
Baca Juga: Catat Tanggalnya! GIIAS 2022 Bakal Hadir di 4 Kota Besar Indonesia
Melansir dari Tuttomotoriweb, Angel Charte selaku dokter di MotoGP mengatakan sulit untuk menggambarkan pasti soal masalah tersebut. Namun, masalah diplopia tidak selalu berkaitan dengan kejadian tertentu. “Itu tidak berarti bahwa jika dia jatuh, dia akan memiliki penglihatan ganda lagi. Itu bisa terjadi sekarang, sepuluh tahun dari sekarang atau tidak sama sekali, Marquez tahu risiko yang dia jalani, dokter matanya menjelaskan semuanya dengan sempurna," kata Charte.
Salah satu indikatornya ialah karena Marquez pertama kali menderita diplopia pada 2011. Setelah itu dia baru merasakan masalah yang sama pada 2021 saat kecelakaan motocross. Padahal sejak 2011 dia sudah sering jatuh, baik itu kecelakaan ringan sampai cukup berat. Masalah diplopia kembali terjadi ketika dia mengalami gegar otak.
Baca Juga: Perbedaan Komponen CVT antara Honda Vario 160 dan PCX 160, Apa Saja?
Lebih lanjut, Charte mengatakan Marquez sendiri tahu bahwa risiko dia menderita diplopia bisa kembali kapan saja. Tapi apakah tiap jatuh bakal menderita diplopia, maka jawabannya tidak. Meski demikian, hal ini bisa berpengaruh terhadap gaya balap rider bernomor 93 itu. Sebelumnya, Marquez selalu tampil menekan saat balapan sehingga risiko jatuhnya besar.