OTORIDER - Sebulan jelang MotoGP Indonesia, biaya hosting fee masih menjadi sorotan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah belum mampu membayar akibat keterbatasan anggaran.
Hosting fee atau komitmen fee adalah biaya yang harus dibayar promotor untuk menggelar MotoGP kepada pihak Dorna Sports selaku pemegang hak komersial eksklusif MotoGP. Biaya hosting fee MotoGP 2024 sebesar 12.849.638 Euro atau Rp 231,29 miliar sudah termasuk PPh dan PPN.
Pada perhelatan sebelumnya, hosting fee MotoGP Mandalika dibantu oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. "Kalau melihat dari kondisi anggaran, kami belum siap untuk membayar hosting fee untuk ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika," kata Sekda Lombok Tengah, Lalu Firman Wijaya dikutip dari Antara.
Pihaknya juga telah duduk bersama Kepala Bapenda (Badan Pendapatan Daerah) untuk berkoordinasi dengan gubernur, bupati serta seluruh walikota demi menunjukkan upaya kolaboratif yang serius untuk mendukung penyelenggaraan MotoGP di Indonesia. "Sama seperti perhelatan internasional di Sumatera Utara yakni Aquabike, di mana direspons oleh pemerintah Sumatera Utara. Itu juga mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah," ungkap Troy.
Terkait dengan masalah Dorna sendiri, ITDC juga telah berkomunikasi dengan Dorna Sports mengenai kondisi terkini, termasuk soal hosting fee MotoGP Mandalika untuk memastikan kelancaran penyelenggaraan acara. "Sejauh ini Dorna Sports sangat kooperatif dengan apa yang kita sampaikan. Dorna Sports telah memberikan banyak keleluasaan atau keringanan lewat pemberian tenggat waktu yang baik," papar Troy.
Dalam kasus ini, pada dua balapan ajang MotoGP Indonesia sebelumnya, ada peran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam menanggung biaya hosting fee MotoGP Indonesia. Kemenparekraf bertanggung jawab penuh atas hosting fee. Sementara pada 2023, Kemenparekraf mengucurkan Rp78,8 miliar ke Pemprov NTB dalam bentuk sponsorship "Wonderful Indonesia". (*)