Makin berkembangnya custom bike memberikan warna tersendiri bagi dunia modifikasi di Indonesia. Yang akhirnya melahirkan bermacam tren atau aliran-aliran custom. Sebut saja Café Race, Chopper, Jap Style, Brat Style, Scrambler dan masih banyak lagi. Namun nyatanya masih banyak orang yang salah kaprah mengenai beberapa ‘aliran’ dan bahkan diikuti oleh orang lain. Wah sesat menyesatkan dong.
Salah satunya adalah salah mengartikan Brat Style merupakan sebuah aliran modifikasi. “Brat style itu sebenarnya nama bengkel bukan aliran custom. Jadi banyak orang yang salah mengganggap itu sebagai suatu aliran atau gaya.” buka Nino Pramono, pemilik rumah modifikasi Nin Rocksta.
Sama halnya dengan Jap Style atau Japanesse Style yang juga diklaim sebagai salah satu aliran oleh beberapa orang. Namun itu nyatanya ini salah. “ Di Jepang sendiri, orang-orang disana malah engga tahu Japs Style itu apa. Mereka tahunya itu nama bengkel.” ujar Lulut Wahyudi, owner Retro Classic Cycles sekaligus Director Kustomfest.
Namun pria ramah tersebut mengungkapkan dengan banyaknya event-event yang berbau custom diharapkan para pelakunya dapat saling menginfluence satu sama lain. Ia pun menegaskan jika di Indonesia butuh orang yang berbesar hati untuk mau meramaikan suatu gelaran tanpa embel-embel apapun.
“Saya pikir sekarang saatnya kita semua berpikiran terbuka, kita membangun dunia kustom dengan kebersamaan. Hingga dunia melihat jika Indonesia punya sebuah kultur yang high quality. Dan kedepannya akan muncul suatu style yang diamini oleh seluruh dunia sebagai satu tren yang dinamai Indonesian Style.” (otorider.com)