Filter udara basah tersemat pada matik injeksi, misalnya diaplikasi oleh Honda Beat PGM-Fi, dan Honda Vario 125 eSP, sebenarnya mirip dengan saringan pada sistem karbu. Terbuat dari bahan kasa yang halus dan terdapat pelumas guna menangkap debu agar tidak menggangu sistem pembakaran. Harap ingat, berhati-hati membersihkan saringan udara seperti ini. Lho, kenapa?
“Sebenarnya tidak boleh dibersihkan, di filter udaranya saja tertulis peringatan tidak boleh dibersihkan. Selain itu buku panduan service di kedua matic tersebut juga tercantum 15.000-20.000 km filter udara harus diganti," ujar Meyrully, Kepala Mekanik bengkel resmi Honda di Jl.Ciledug Raya, Jakarta Selatan.
Kalaupun mau dibersihkan jangan langsung ke arah filter. "Cukup menyemprotkan udara dengan pelan dari sisi samping filter. Itu pun hanya mengangkat kotoran sedikit pada permukaan atasnya. Biasanya dilakukan saat servis berkala, jadi bukan hanya pergantian oli saja setiap 1.500 km," imbuhnya.
Mengingat keadaan jalanan tanah air, Meyrully menganjurkan untuk ganti. "Meskipun jarak tempuhnya masih terbilang jauh dari ketentuan buku panduan. Sebab, dibersihkan dengan cara tersebut juga tidak berpengaruh, soalnya yang bersih hanya permukaan atasnya, dalamnya kan enggak. Semakin lama kotorannya menumpuk,” jelas pria ramah ini.
Kalau kotoran sudah menumpuk, saringan bisa mampat. Tenaga mesin jadi ngeden. Wajar saja untuk menggantinya, jika ingin kinerja motor selalu prima. Apalagi harga filter udara Beat PGM-Fi dan Vario 125 eSP masih terjangkau, hanya Rp 45 ribu. Eces, lah.. (otorider.com)