Belakangan ini, motor custom bergaya cafe racer tengah mewabah di Indonesia. Beragam jenis motor disulap jadi tunggangan yang ngetop di era 60-an di Inggris tersebut. Mulai dari motor berkapasitas mesin besar hingga kecil.
Nah ternyata untuk mendapatkan tunggangan bergaya cafe racer yang optimal, ukuran ban juga patut diperhatikan. Terlebih bagi motor yang memiliki kapasitas mesin dibawah 250 cc. Bila tidak, resiko cukup fatal siap menghadang.
Pria ramah tersebut juga menambahkan jika ukuran ban dipaksakan lebih besar, resiko mesin jebol sudah pasti menghantui para pemilik motor. “Kalau dipaksakan klep bisa bengkok. Saya sendiri pernah ngerasain 2 kali ganti klep dan 7 kali ganti seher.”
Memang logikanya, ban ukuran besar sudah pasti memiliki bobot yang lebih berat. Tidak hanya itu ban besar juga punya tapak yang lebar, otomatis daya cengkram ban lebih tinggi. Dengan demikian mesin dan peranti pendukung lain bekerja ekstra. Tenaga mesin pun mungkin bisa ngos-ngosan.
Meski demikin, pemilik bengkel di bilangan Jakarta Barat ini punya solusi untuk meminimalisir hal tersebut. “Sebenarnya sih mesin bisa distroke-up atau bore-up, untuk menaikan torsinya. Namun pastinya motor jadi tidak awet kalau dipakai harian.”
Setali tiga uang, Wahyu Diwa pemilik rumah modifikasi Diwa Creative Studio juga memberi saran supaya komposisi ban harus pas. “Kalau untuk fashion (kontes) ukuran ban bisa berapa saja. Lain hal kalau untuk harian atau buat dipakai di sirkuit. Ukurannya relatif, bisa 110- 120 untuk ban depan serta 120-140 belakang.”
Wahyu menambahkan, lebih sip lagi kalau komposisi mesin dan ban dikalkulasi supaya pas. “Semakin besar ukuran ban, mesin juga harus powerfull supaya tidak lemot.” tutupnya. (otorider.com)