Indonesia merupakan salah satu pasar sepeda motor terbesar di dunia. Namun demikian pasar untuk motor case atau yang akrab di lidah orang Indonesia disebut sebagai boks motor hanya digunakan sebanyak 1 persen dari pengguna motor yang ada di republik ini. Angka 1 persen ini merujuk pada semua merek motor case yang dijual di Indonesia.
Dalam bentuk prosentase, angka ini berada di bawah Malaysia 30 persen ataupun Jepang 20 persen. “Walau pun hanya memiliki 1 persen saja, namun Shad melihatnya sebagai peluang yang masih sangat potensial untuk digarap,” jelas Josep Fernandez Brand Manager PT Shad Indonesia Motoaccessory.
Jika dibandingkan dengan merek lainnya, material yang dipergunakan Shad cukup menonjol dengan menggunakan bahan baku berteknologi terkini yakni polypropylene. Bahan ini memiliki kelenturan yang cukup baik dan juga kuat menahan benturan. Selain itu relatif ringan sehingga tidak akan mengintervensi handling kendaraan secara signifikan.
Dalam memasuki persaingan di pasar nasional, Shad pun mempersenjatai diri dengan produk-produk yang cukup kompatible dengan motor-motor yang beredar di sini. “Kami tak melulu menyediakan produk untuk motor-motor besar saja, namun kami juga berkonsentrasi pada motor skutik yang menguasai pasar nasional Indonesia,” paparnya.
“Prediksi kami di tahun 2020 mendatang produk aksesoris seperti motor case akan digunakan oleh 10% penguna motor di tanah air. Shad berkomiten untuk menjadi bagian di dalamnya,” tutup Josep.
Shad merupakan merek yang bermarkas besar di Spanyol dan memiliki beberapa lini produk lainnya termasuk menyediakan jok motor bagi beberapa merek pabrikan Eropa. (otorider.com)