Pengisian nitrogen untuk ban motor kini banyak tersedia di sejumlah tempat. Namun demikian, jumlahnya belum sebanyak pengisian angin biasa. Lalu, ketika ban motor sudah terisi dengan nitrogen, bolehkah dicampur dengan angin biasa saat tekanan udaranya berkurang?
Bagus Ardian selaku Big Engine Motorcycle Head Department Planet Ban pun memberikan penjelasannya. Ia mengatakan tidak perlu khawatir jika harus terpaksa mencampur nitrogen dengan angin biasa, khususnya dalam keadaan darurat.
Baca Juga: Harga Honda BeAT, Genio, dan Scoopy per September 2021, Ada Kenaikan?
Di lain sisi, Jimmy Handoyo selaku FDR Technical Service & Development Dept Head PT Suryaraya Rubberindo Industries (SRI) menjelaskan beberapa keunggulan dari pengisian nitrogen pada ban motor. Menurutnya, dibandingkan angin biasa, nitrogen memiliki tingkat kebocoran yang lebih rendah.
"Nitrogen tingkat kebocorannya lebih rendah dibanding udara biasa. Partikel dari oksigen lebih kecil sehingga lebih mudah keluar dari pori ban, makanya lebih cepat kempis kalau ban pakai udara biasa. Titik muai nitrogen lebih tinggi sehingga tidak cepat memuai dibandingkan udara biasa dan kalau diisi nitrogen, gas yang ada di dalam lebih homogen sehingga lebih stabil jika dibandingkan udara biasa yang lebih heterogen," ujar Jimmy pada OtoRider.
Baca Juga: Maverick Vinales Merapat ke Aprilia, Intip Spesifikasi Motor RS-GP
Panca selaku tim Technical Warranty & Education Yamaha Madiun-Kediri turut mengamini penjelasan dari Bagus dan Jimmy. Guna mengoptimalkan kinerja ban, ia pun menyarankan untuk memakai nitrogen. Panca menambahkan nitrogen memiliki stabilitas yang jauh lebih baik daripada udara biasa.
Ukuran angin ban motor dengan nitrogen tidak akan banyak berubah meski suhu sedang naik, baik karena cuaca maupun penggunaan di atas aspal. "Akan lebih bagus lagi jika menggunakan angin berjenis nitrogen yang dapat menjaga suhu ban juga," jelasnya.