Sistem pendinginan mesin motor memiliki beberapa tipe, di antaranya adalah pendingin udara dan cairan atau radiator. Sistem pendingin radiator umumnya ditemui pada motor dengan mesin 125 cc ke atas. Komponen ini pun perlu mendapatkan perawatan secara rutin agar tetap bekerja optimal.
Komponen sistem pendingin cairan sendiri terdiri dari radiator, tutup radiator, tangki cadangan (reservoir), kipas radiator, selang radiator, water pump, thermostat, dan cairan pendingin atau coolant. Nah, jika jarang dirawat, tentunya radiator bisa bermasalah.
Baca Juga: Aprilia Racing: Kami Pikir Vinales Masih Punya Banyak Potensi
Muslian mengungkapkan terdapat enam tanda-tanda radiator bermasalah. Hal tersebut meliputi sirip radiator rusak karena terbentur batu dan kerikil sehingga jalur cairan pendingin tersumbat, thermostat tidak berfungsi serta tekanan tutup radiator lemah.
Selain ketiga hal tersebut, terdapat pula tanda seperti saluran radiator tersumbat karena karat atau kerusakan pada komponen sistem pendingin, selang radiator getas dan retak sehingga mengalami kebocoran serta kipas radiator tidak berfungsi.
Baca Juga: Pantauan Harga Baru Kawasaki W175 Series per Agustus 2022
Jika beberapa tanda tadi terjadi, maka mesin bisa berpotensi mengalami overheat. Hal ini umumnya ditandai dengan indikator suhu mesin yang menyala. Penyebabnya, air radiator tidak bersirkulasi dengan baik atau berkurang bahkan meluap pada tabung reservoir.
"Radiator memiliki fungsi penting untuk menjaga kinerja motor tetap optimal, namun kerap kurang diperhatikan oleh konsumen. Karena itu, kami ingin memberikan penjelasan mengenai radiator agar dapat menghindari terjadinya masalah dan mengantisipasi dengan langkah-langkah yang kami berikan," ujar Muslian.