Motor bertransmisi otomatis atau matic memang sangat cocok digunakan di perkotaan, karena sangat praktis saat dikendarai. Pada motor matic terdapat dua jenis oli yang berbeda penempatan serta fungsinya, yaitu oli mesin dan oli gardan atau CVT (Countinuously Variable Transmission).
Kedua oli ini memiliki jangka waktu penggantian secara berkala yang berbeda. Untuk oli CVT, sebaiknya diganti pada kelipatan 6.000 sampai 8.000 km pemakaian. Namun, tiap pabrikan memiliki anjuran yang berbeda-beda.
Baca Juga: Yamaha Gear 125 Dapat Warna Baru, Simak Detail Spesifikasi Lengkapnya
Pardiman selaku Kepala Mekanik Takutic yang merupakan bengkel spesialis motor matic menjelaskan salah satu efeknya yaitu akan merusak komponen gear transmisi . "Efeknya tentu akan merusak sekitar area gear transmisi," kata Pardiman saat ditemui OtoRider.
Baca Juga: Royal Enfield Rilis Generasi Baru Himalayan, Kini Punya Fitur Navigasi
Kerusakan komponen gear transmisi ditandai dengan timbulnya suara berisik dari bagian sekitar boks CVT. "Saat komponen gir transmisi rusak, bakal timbul suara kasar, karena kekentalan oli berkurang dan gesekan akan terjadi antar komponen," terangnya.
Kalau sudah mengalami kerusakan pada komponen gear transmisi, tentu perbaikannya butuh biaya yang tidak sedikit. Supaya tak terjadi hal demikian, oli CVT harus diganti secara berkala.