Rem memiliki fungsi penting sebagai penunjang keamanan saat mengendarai sepeda motor. Jenis rem pada motor ada hidrolis atau yang biasa disebut cakram dan sistem tromol. Umumnya rem jenis tromol masih banyak diaplikasikan untuk roda bagian belakang.
Terkadang ada pemilik motor yang sengaja membiarkan kampas rem tromol belakangnya dalam kondisi habis, karena berpikiran masih ada rem depan. Lantas, apa efek dari membiarkan kampas rem tromol habis?
Baca Juga: Bolehkah Motor yang Sudah Bore Up Mesin Pakai Knalpot Standar?
"Memang banyak saya temui kondisi kampas rem tromol sampai benar-benar tipis, parahnya ada yang hampir tinggal sepatunya saja," ujar Ujang, Pemilik Bengkel Ardi Motor kepada Otorider di Kalisari, Jakarta Timur.
Jika membiarkan kondisi kampas rem tromol tipis, bisa merusak pelek, khususnya yang tipe racing. "Kinerja rem tromol kan bergesekan dengan permukaan besi yang ada di dalam pelek, jadi kalau dibiarkan secara perlahan permukaan dalam pelek bisa terkikis dan menjadi tipis juga," ucap Ujang.
Kalau kondisi permukaan dalam pelek sudah menipis tentunya nanti akan menganggu kinerja pengereman. "Soalnya permukaan pelek jika sudah tipis, meski habis ganti kampas rem baru, percuma jadi tidak bisa pakem lagi. Hal itu disebabkan karena jarak antara kampas dan permukaan pelek terlalu renggang," jelasnya.
Baca Juga: Tak Zaman Lagi Pakai Semir, Ganti dengan Diton Dashboard Coating
Lebih lanjut, Ujang menjelaskan jika sudah mengalami hal tersebut solusinya harus ganti dengan pelek yang baru. "Posisi permukaan gesekan kampas rem memang menempel dengan pelek. Jadi, tidak ada solusi lain selain ganti baru," terangnya.