Perawatan motor secara berkala tentu akan menjaga performanya tetap optimal. Tak hanya sekadar mengganti oli mesin, sejumlah pemeriksaan dan penggantian komponen lain saat servis juga diperlukan. Lantas, bagaimana jika motor jarang diservis? Apa dampak buruknya?
Baca Juga: Jadwal MotoGP Mugello, Italia 2022: Marquez-Quartararo Sukai Sirkuitnya
Ade Rohman selaku Sub Department Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora (DAM) pun memberikan penjelasan lengkap. Menurutnya, meski biaya perawatan motor tergolong terjangkau, masih banyak pemilik motor yang malas melakukan servis rutin ke bengkel resmi.
Ade mengatakan servis rutin sebenarnya ditujukan untuk meremajakan mesin motor dan mengembalikan setiap komponen ke setelan pabrik. Jika pemilik motor tak melakukan servis, maka dapat meningkatkan risiko kerusakan pada beberapa komponen.
"Jika motor tidak dilakukan servis secara berkala, maka dapat mengakibatkan penyimpangan setelan-setelan, jarak main bebas, umur pakai, dan lain sebagainya pada bagian komponen sepeda motor, baik itu dari bagian mesin maupun bagian lainnya seperti chassis dan kelistrikan," ujar Ade dalam keterangan tertulis.
Setidaknya terdapat beberapa komponen yang berpotensi rusak bila tak melakukan servis berkala. Di antaranya seperti keausan kampas rem depan belakang, ban luar, kerenggangan celah klep, kebersihan throttle body atau karburator, kebersihan serta usia pakai filter udara, kinerja sistem pendingin mesin, jarak main bebas rantai roda, dan ketidaksesuaian tekanan angin ban.
Baca Juga: Baru Disegarkan, Ini Daftar Pilihan Warna Lengkap Kawasaki W175 Series
"Jika sepeda motor jarang dilakukan servis tentunya lambat laun kondisi motor akan mengalami penurunan performa yang terkadang tidak disadari oleh pemiliknya," jelas Ade.