Motor matic menjadi pilihan sebagian besar masyarakat Indonesia sebagai moda transportasi sehari-hari. Supaya terus mendukung aktivitas berkendara, tentunya pemilik motor harus merawat komponen yang ada di motor matic, salah satunya CVT.
Sistem ini merupakan alat penggerak otomatis pada motor matic, sehingga pengendara tidak perlu repot memindahkan gigi atau persneling. Komponen CVT bekerja menyalurkan tenaga dari mesin ke roda belakang.
Baca Juga: VIDEO: Geber Royal Enfield Meteor 350 Jakarta-Bali | Tour Of Indonesia
"Buat servis CVT sebaiknya dilakukan setiap 6.000 sampai 8.000 km pemakaian, atau dibarengi penggantian oli mesin ketiga," kata Pardiman, Kepala Mekanik Takutic, bengkel spesialis motor matic yang berada di Kebagusan, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Cari Motor Ikonik Honda? Intip Harga CT125, Super Cub C125, dan Monkey
Pada saat servis CVT, komponen seperti rumah roller, mangkok kampas ganda, dan sliding shave dibersihkan. Pasalnya kotoran yang menempel di komponen CVT bisa bikin kinerja tidak maksimal. "Seperti rumah roller kalau kotor, bisa bikin putaran roller tidak sempurna, efeknya roller jadi cepet aus atau peyang," ucap Pardi saat ditemui OtoRider.
Selain itu, yang dilakukan saat servis CVT tidak hanya membersihkannya, pengecekan kondisi komponen juga turut dilakukan. "Bagian yang dicek kondisi kehalusan permukaan rumah roller dan kondisi seal-seal yang ada di sliding shave atau pulley belakang," jelasnya.