Perbedaan Busi Panas dan Busi Dingin, Apa Tujuannya?
Pada mesin bensin, busi cukup penting untuk membuat mesin menyala. Tetapi, busi yang digunakan pun bisa berbeda, karena ada busi tipe panas dan dingin.
OTORIDER - Pada mesin pembakaran dalam (internal combustion engine, ICE) berbahan bakar bensin, ada perangkat bernama busi yang fungsinya sebagai pemantik, sehingga terjadi pembakaran yang membuat piston bergerak dan menghasilkan daya penggerak.
Peran busi itu sangat penting, karena salah satu komponen yang membuat mesin bisa bekerja. Tetapi, busi yang digunakan bisa berbeda, tergantung karakter dari mesinnya, bisa busi panas atau busi dingin.
Seperti dijelaskan oleh R Ade Rachmat dari ARP Motorsport Service di bilangan Pamulang. "Busi dingin dan panas berbeda dari tingkat penyebaran panasnya," katanya pada sebuah kesempatan.
Busi dingin, kemampuan buang panasnya lebih cepat, melalui insulator yang lebih pendek.
Pada merek busi tertentu, biasanya ada kode yang menentukan busi dingin atau panas. Ditandai dengan angka pada busi, misal pada busi NGK, 2-8 (busi panas) sedangkan 9-12 busi dingin.
Umumnya mesin yang berperforma lebih tinggi menggunakan busi dingin. "Biasanya kalau mesin yang performanya lebih tinggi menggunakan busi dingin," katanya.
Untuk kendaraan dengan mesin standar yang digunakan sehari-hari, ia menyarankan memakai busi yang direkomendasikan oleh pabrikannya.
"Biasanya ada tuh di buku manual pedoman pemilik, ikuti saja apa yang ditulis di sana," katanya.
Lain halnya ketika kendaraan sudah dimodifikasi untuk keperluan tertentu, seperti balap atau yang lainnya. (*)