Yamaha Tak Genjot Produksi Untuk Hindari Diskon?
Yamaha Indonesia Motor Manufacturing menutup tahun 2015 dengan penjualan yang boleh dibilang cukup memuaskan. Namun, kondisi ekonomi nasional yang melemah jadi tantangan selama 2015.
Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menutup tahun 2015 dengan penjualan yang boleh dibilang cukup memuaskan. Kendati demikian, kondisi ekonomi nasional yang melemah jadi sebuah tantangan tersendiri selama tahun 2015. Kondisi tersebut dipercaya Yamaha menjadi penyebab turunnya demand alias daya beli masyarakat terhadap motor berlambang garpu tala ini.
Seperti yang diungkapkan Mohamad Masykur, GM Marketing PT YIMM, menyimpulkan permintaan pasar sedang turun. “Maka kami sengaja tak mau genjot produksi dulu. Karena kami juga lihat penjualan kompetitor khususnya di model sport, tingkat penjualanya dibawah kami,” ujar Masykur yang membanggakan produk Yamaha Vixion-nya.
“Kalau kebanyakan stok sampai akhir 2015 tentu pasti jatuhnya diskon lagi deh. Kalau seperti itu nanti yang kasihan dealer,” ungkap pria ramah ini.
“Untuk kuantitas kita tinggi di matic, di market share kita bagus di sport,” tambah pria yang memelihara jenggot ini. Masykur berharap perekonomian nasional jadi lebih baik dari 2015. Adanya isu mengenai kenaikan upah minimum regional yang dituntut kaum buruh menurutnya tak bakal jadi pendorong naiknya demand. (otorider.com)