Heboh Baterai Motor Listrik Buatan Indonesia Cuma Rp 5 Ribu, Berapa Lama Pengisian Ulangnya?
Beberapa waktu lalu masyarakat pencinta kendaraan roda dua dihebohkan dengan kehadiran baterai motor listrik yang cuma dihargai Rp 5 ribu. Menjadi pertanyaan, berapakah lama pengisian ulangnya?
Beberapa waktu lalu masyarakat pencinta kendaraan roda dua dihebohkan dengan kehadiran baterai motor listrik yang cuma dihargai Rp 5 ribu. Dengan beterai ini kendaraan bermotor listrik roda dua diiklaim mampu menempuh jarak 80-100 kilometer.
Menjadi pertanyaan, berapakah lama pengisian ulangnya?
Senior Vice President Research & Technology Center, Herutama Trikoranto mengatakan satu unit battery pack nanti akan memiliki kapasitas 3 kWh untuk motor listrik dengan kekuatan 5 kW atau lebih kurang setara dengan mesin motor dengan pembakaran internal berkapasitas 125-150 cc. “Kekuatan baterai mampu menjangkau jarak jauh. Untuk produksi selanjutnya Baterai lithion ini akan dikirim ke ITS di Surabaya,” katanya kepada wartawan Jum’at (13/07).
Perbandingannya, lanjut Herutama sama dengan jarak tempuh sepeda motor dengan pembakaran internal (ICE, internal combustion engine) yang membutuhkan BBM 2-3 liter. Dengan tarif listrik tertinggi saat ini Rp 1.644,52 per kWh, maka untuk jarak tempuh bila menggunakan baterai ini akan lebih jauh dengan biaya lebih murah.
“Kendaraan listrik yang didesain menggunakan battery pack itu cukup 2-3 kali pengisian ulang per minggu untuk pemakaian normal di dalam kota,” jelasnya
Herutama mengungkapkan LIB produksi Pertamina – UNS ini adalah produk battery Lithium Ion yang pertama karya anak bangsa dan dibuat pada skala demonstration plant yang siap untuk dikomersialisasikan.
Baca juga: Honda & Yamaha Pamerkan Motor Listrik, Ini Yang Harus Dipertimbangkan Calon Pembeli!
Baca juga: Kymco Luncurkan Motor Listrik Bernama Ionex Many EV
Baterei ini menjadi energi ramah lingkungan yang menjadi pengganti energi fosil untuk kendaraan bermotor. Ini juga sejalan dengan agenda pemerintah guna penggunakan listrik sebagai pengganti kendaraan bermotor ICE pada tahun 2040. “Baterai ini menjadi salah satu dukungan Pertamina untuk energi masa depan karena trend penggunaan energi fosil akan bergeser ke energi baru terbarukan," jelasnya.