Penggunaan Sepeda Listrik Sudah Menyalahi Aturan?
Padahal dalam peraturan penggunaan kendaraan ini dilarang digunakan disembarang tempat.
OTORIDER - Populasi sepeda listrik kian meningkat di kalangan masyarakat. Hal ini terlihat dari seringnya pengguna sepeda listrik berkendara di jalan raya. Bahkan, beberapa dari penggunanya malah melakukan balap liar.
Padahal dalam peraturan, kendaraan ini dilarang digunakan di sembarang tempat. Dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 45 Tahun 2020 tentang kendaraan tertentu menggunakan penggerak motor listrik ditetapkan sepeda listrik hanya dipakai di lajur khusus dan kawasan tertentu.
Baca Juga: GasGas Hadirkan Sepeda Listrik Unik untuk di Perkotaan
Kawasan tertentu ini maksudnya adalah pemukiman, jalan car free day, kawasan wisata, dan area sekitar sarana angkutan umum massal sebagai bagian dari kendaraan tertentu dengan menggunakan penggerak motor listrik yang terintegrasi.
"Apabila lajur khusus dimaksud tidak tersedia, maka penggunaan sepeda listrik dapat dioperasikan di trotoar dengan kapasitas memadai dan memperhatikan keselamatan pejalan kaki," tulis Pasal 5 Permenhub Nomor 45 Tahun 2020.
Baca Juga: Mending Kawasaki W175 atau Yamaha XSR 155? Intip Harga Terbarunya!
Tak jarang pengendara sepeda listrik ini merupkan anak di bawah umur. Padahal, kendaraan itu hanya boleh dioperasikan orang dewasa dan dengan kecepatan maksimal 25 km per jam. Korlantas Polri pernah menyatakan pengguna sepeda listrik dengan kemampuan melaju di atas 35 km per jam wajib memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) C.
"Khusus sepeda listrik tambahnya, tidak diperbolehkan menggunakan nomor kendaraan STNK maupun BPKB karena regulasinya sudah diatur di Permenhub dan masuk kategori kendaraan tertentu," ujar Dirregident Korlantas Polri, Brigjen Pol Yusri Yunus dikutip dari laman NTMC Polri, Sabtu (16/9). (*)