Bahaya Mengendarai Sepeda Motor Tanpa Helm: Risiko Cedera Kepala yang Mengancam
Mengendarai sepeda motor tanpa helm jelas merupakan tindakan yang sangat berbahaya dan meningkatkan risiko cedera kepala yang serius.
OTORIDER - Mengendarai sepeda motor tanpa helm adalah tindakan yang sangat berisiko dan dapat berakibat fatal. Meskipun banyak pengendara sepeda motor yang merasa nyaman atau tidak terbebani dengan mengenakan helm, kenyataannya, helm adalah alat pelindung yang sangat vital untuk keselamatan.
Mengapa Helm Itu Penting?
Helm berfungsi sebagai pelindung utama kepala pengendara sepeda motor. Ketika terjadi kecelakaan, benturan atau tabrakan dengan objek keras bisa menyebabkan cedera kepala yang fatal atau permanen. Helm dirancang untuk menyerap sebagian besar energi benturan, mengurangi dampak langsung ke kepala, serta melindungi otak dari trauma yang lebih parah.
Risiko Cedera Kepala Tanpa Helm
Cedera Otak Traumatik (TBI)
Cedera otak traumatik adalah salah satu akibat paling umum yang dialami oleh pengendara sepeda motor yang tidak mengenakan helm. Benturan keras dapat merusak jaringan otak dan menyebabkan perdarahan atau pembengkakan yang memerlukan penanganan medis segera. Beberapa jenis cedera otak dapat menyebabkan kehilangan kesadaran, kecacatan jangka panjang, hingga kematian.
Patah Tulang Tengkorak
Tanpa helm, kepala sangat rentan terhadap benturan langsung dengan aspal atau objek keras lainnya. Patah tulang tengkorak dapat terjadi dalam kecelakaan dengan kecepatan rendah sekalipun. Patah tengkorak bisa menyebabkan cedera otak yang parah, dan pada beberapa kasus, sangat sulit untuk pulih.
Cedera Leher dan Tulang Belakang
Dalam kecelakaan sepeda motor, pengendara yang tidak memakai helm berisiko mengalami cedera leher dan tulang belakang yang lebih parah. Terkadang, cedera ini bisa menyebabkan kelumpuhan atau gangguan fungsi tubuh yang permanen.
Cedera Wajah dan Mata
Helm juga melindungi wajah dan mata pengendara dari cedera akibat pecahan kaca atau benda asing yang bisa terlempar saat kecelakaan. Tanpa helm, pengendara lebih rentan mengalami luka-luka di wajah, bahkan kebutaan.
"Gegar otak bisa saja bersifat ringan yang dapat membaik dengan sendirinya, namun bisa juga fatal hingga menyebabkan kematian," dr. Devika Y dikutip dari Alodokter.
Di banyak negara, termasuk Indonesia, penggunaan helm saat mengendarai sepeda motor adalah kewajiban yang diatur dalam undang-undang. Pengendara yang melanggar aturan ini bisa dikenakan sanksi berupa denda atau bahkan tilang. Tapi saat ini penggunaan helm sering diabaikan dan banyak alasan untuk tidak pakai helm.
"Alasan tidak pakai helm mungkin karena ribet dan tidak ada helm atau memang mereka tidak paham pentingnya helm dalam berkendara," ujar Mexvico dari komunitas Belajar Helm saat dihubungi Otorider, Kamis (14/11).
Penggunaan helm tidak hanya melindungi pengendara tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri dalam berkendara, karena mengetahui bahwa perlindungan yang maksimal tersedia jika terjadi kecelakaan. Jadi, demi keselamatan diri sendiri dan orang lain, pastikan selalu mengenakan helm yang sesuai saat berkendara sepeda motor. (*)