Dipakai Keliling Bali, Yamaha Fazzio Catat Konsumsi BBM 75,7 Km/Liter
Meski kawasan wisata di Bali terkenal macet, Yamaha Fazio ternyata bisa seirit itu!
OTORIDER - Mulai banyak terlihat wara-wiri di jalan, Yamaha Fazzio dan Grand Filano ternyata mulai digemari di Bali. Selain dipakai warga lokal, kedua skutik dalam keluarga Classy Yamaha ini juga tampak disewa dan dipakai wisatawan.
Maka, yang bikin penasaran adalah bagaimana rasanya skuter matik itu dipakai di Pulau Dewata. Beruntung, Otorider dapat kembali berinteraksi dengan Yamaha Fazzio dan dapat kesempatan untuk merasakan impresi berkendaranya beberapa lokasi wisata di Bali.
Asyiknya, kali ini berbarengan dengan acara Clan of Classy, kami bersama beberapa media lain ditantang untuk berkendara eco riding.
“Dalam event Clan of Classy ini, kami mencoba memfasilitasi para pengguna Grand Filano & Fazzio Hybrid dalam mengekspresikan dirinya. Selain sebagai ajang kumpul lebih dari 800 pengguna Classy Yamaha, pada event ini juga kami hadirkan ajang modifikasi,Classy Cool Touring, photo competition dan eco-riding competition untuk membuktikan keiritan dari mesin Blue Core Hybrid.” tutur Andreas Tjahyadi, Chief Yamaha Area Bali.
Kompetisi eco riding ini memang pas, mengingat jalur wisata di Bali lebih cocok dilintasi dengan santai. Cocok dengan gaya berkendara irit bensin.
Sejumlah Yamaha Fazzio disiapkan untuk eco riding ini. Semua unit sudah diisi bensin penuh dan disegel tutup bensinnya. Tripmeter juga sudah direset, siap untuk pengukuran konsumsi BBM dengan teknik full to full.
Jalur yang dipilih dimulai dari Flagship Store Yamaha di Denpasar. Perjalanan dimulai sekitar 10.44 WITA dan diarahkan ke Legian, Kuta, Seminyak yang ramai wisatawan. Jalanan kecil dan padat membuat rombongan berjalan pelan dan tak jarang berhenti, mengaktifkan fitur Stop and Start System dari Yamaha Fazzio.
Rombongan lalu diarahkan ke daerah Kerobokan dan menikmati suasana persawahan. Lanjut menuju Canggu yang terkenal dengan kemacetannya. Setelah itu, menuju Tanah Lot. Petunjuk Eco pada instrument cluster sangat membantu untuk menjaga gaya berkendara irit bensin.
Sampai di Tanah Lot, tripmeter menunjukkan angka 33,3 km. Istirahat sejenak sambil makan siang di tepi pantai. Lalu perjalanan kembali dilanjutkan menuju FSS Yamaha di Denpasar.
Total perjalanan, kami catat 53,3 km. Sementara total waktu berkendara kami hitung dari dua etape adalah 3,6 jam. Artinya kecepatan rata-rata 14,8 km/jam
Semua skutik pun kembali diisi bensin sampai penuh, sehingga bisa dihitung berapa bensin yang terpakai di tangki BBM.
Hasilnya, paling irit tercatat konsumsi 75,7 km/liter! Wow irit banget. Bagaiman dengan kami? Yamaha Fazzio yang kami pakai mencatat 66,5 km/liter!
Itu artinya lebih irit dari hasil tes kami terhadap Yamaha Fazzio di Jakarta. Sesuai metode pengetesan kami, di Jakarta rata-rata kecepatan arus lalu lintas bisa menempuh 35-40 km/jam. Kami berkendara selamadua jam dengan jarak tempuh 70 km. Konsumsi BBM tercatat 62,6 km/liter.
Jadi, di Bali dengan kondisi lalu lintas lebih padat, riidng santai di daerah wisata memang cukup pelan. Dengan kecepatan rata-rata 14,8 km/jam, kami bisa dapat konsumsi 66,5 km/liter. Bahkan ada yang tembus 75,7 km/liter! Irit, ya!