Pakar Safety Riding Sarankan Antisipasi Kecelakaan di Jalan
Baru-baru Ini Truk nyelonong menabrak pengguna jalan lain, tak sedikit penunggang motor jadi korban. Lakukan antisipasi agar bisa menghindar.
OTORIDER - Sebagian orang menganggap kecelakaan adalah garis tangan. Tetapi sebagian lainnya memiliki alasan bahwa sebenarnya kecelakaan bisa dihindari jika melakukan antisipasi yang benar.
Jusri Pulubuhu, Training Director dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) berpendapat bahwa pengendara roda dua harus tahu bahwa ia adalah sangat rentan.
"Harus yakin bahwa penunggang motor itu berada dalam keadaan tidak aman, agar dia tetap selalu waspada," terangnya.
Seperti ketika berada di traffic light, pengendara motor harus memperhatikan sekeliling, baik di depan maupun di belakang, bahkan atas dan bawah," katanya. "Perhatikan yang di atas, misalkan ranting pohon atau kabel menjuntai harus diwaspadai, begitu pun genangan air, bisa jadi ada lubang besar di bawah. Harus kerap memperhatikan kondisi di belakang, apakah sesama pemotor saja, atau ada mobil maupun kendaraan besar di belakang," tuturnya.
"Jadi, jangan asyik bermain handphone, tetapi perhatikan spion untuk melihat kondisi di belakang kita, seperti apa kendaraan lain melakukan perlambatan ke arah kita berhenti juga perlu diperhatikan," jelas pria kelahiran 1960 itu.
Apalagi saat kondisi jalan hujan, pastikan kita dapat melihat pengendara yang lain juga terlihat oleh pengguna jalan di sekitar kita.
"Semua lampu harus menyala terang, tidak sekadar menyala namun redup dan kecil," wanti-wantinya.
Menyangkut dengan kendaraan besar, seperti bus dan truk, pengendara motor harus tahu bagian mana yang menjadi titik buta (blind spot) pengemudi kendaraan besar tersebut.
"Misalnya di samping truk, di bagian belakang, dan persis di depannya pun tak terlihat oleh pengemudi kendaraan besar itu. Tak heran jenis kendaraan seperti itu banyak menggunakan spion sebagai alat bantu mengatasi berbagai blind spot tersebut," jelas mantan crosser itu. (*)