BERKELANA Eps. 1: Garut (Cerita Lengkap Wisata Alam-Jalur Pegunungan-Kuliner)
Berkelana merupakan perjalanan yang menyajikan lokasi-lokasi seru untuk motoran. Tak hanya itu, sajian kuliner dan spot-spot 'ngonten' juga tersaji di dalamnya.

OTORIDER - Berkelana merupakan perjalanan yang menyajikan lokasi-lokasi seru untuk motoran. Tak hanya itu, sajian kuliner dan spot-spot 'ngonten' juga tersaji di dalamnya. Pada episode perdana, perjalanan mengarah ke Garut , Jawa Barat. Lima unit motor dikerahkan dalam touring kali ini, yaitu dua unit BMW G 310 GS, Royal Enfield Meteor 350, TVS Ronin Nimbus, dan Honda ADV 160.
Sajian Jalur Pegunungan Hingga Kulineran
Setiap lokasi dari rute yang dilewati dalam perjalanan Berkelana menyajikan rintangan tersendiri. Di kawasan Puncak misalnya, terhampar jalan berliku naik-turun yang dipadu udara sejuk khas pegunungan. Untuk mengisi tenaga sebelum melakukan touring, kami singgah sejenak di Sate Kambing Hanjawar yang ada di kawasan Cipanas.
Kemudian, di area Padalarang juga menawarkan jalur berliku. Namun, di sepanjang jalan ini Anda harus berhati-hati, karena cukup banyak kendaraan besar yang melintas. Seringnya dilintasi kendaraan besar, membuat kondisi jalan juga sedikit berlubang dan tidak rata.

Memasuki area Bandung, Anda bisa menikmati lanskap perkotaan. Sejumlah wisata-wisata ternama ada di sana. Bahkan, sajian kafe-kafe Instagramable banyak tersedia. Istirahat sejenak, kami memutuskan untuk menyambangi Kedai Kopi SEKO yang ada di sekitaran Jalan Natuna, Bandung.
Perjalanan berlanjut menuju Garut via Nagreg. Setelah melewati kawasan Bandung yang lalu lintasnya cukup ramai, kawasan Nagreg terbilang cukup lengang. Kami tiba di kawasan ini menjelang malam hari. Sembari istirahat, kami mengisi perut kembali di warung-warung kaki lima yang banyak tersedia di sepanjang jalan tersebut.
Jalur Nagreg pun masih menawarkan jalan yang berkelok. Meski demikian, motor-motor yang kami gunakan dengan mudah melewati jalan tersebut. Tak ada masalah, baik ketika menikung, melewati turunan, bahkan melahap tanjakan sekalipun. Semuanya dilibas dengan gampang.
Perjalanan hari pertama pun berakhir. Rombongan tiba di penginapan Popondok Glamcamp yang ada di kawasan Rancabango sekitar pukul 20.00 WIB. Menariknya, pemilik penginapan ini adalah seorang yang juga menyukai dunia motor. Sehingga, lokasinya cukup memanjakan bagi para penggemar motor.
Glamping-Trek ATV-Kopi Rasa Buah
Popondok Glamcamp: Sajikan Suasana Camping dengan Fasilitas Lengkap
Sebagai gambaran, Popondok Glamcamp terletak tak jauh dari jalan utama Jl. Letjen Ibrahim Adjie. Setelah jalan besar, Anda akan diajak menyusuri sedikit jalur kecil dengan kombinasi tanah dan kerikil. Jangan khawatir, jalan ini tetap bisa dengan mudah dilalui berbagai jenis motor, tidak melulu motor bergaya adventure maupun off-road.

Memasuki area Popondok Glamcamp, Anda langsung disajikan sedikit jalur berbatu untuk menuju ke sebelah tenda tempat Anda menginap. Selain menginap, Anda juga bisa sekadar nongkrong di kedai kopi yang ada di area depan. Suasana sejuk dipadukan pemandangan Gunung Batur dan danau buatan di sekitar lokasi membuat kegiatan nongkrong makin seru.
Tenda yang disediakan pun memiliki ukuran yang cukup luas, yakni hingga empat orang. Bahkan, rombongan kami yang terdiri dari lima orang pun masih bisa masuk ke dalamnya. Enggak perlu takut kedinginan, karena toiletnya juga sudah dilengkapi dengan pemanas air.
Waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam, saatnya kami beristirahat sejenak untuk berpetualang di pagi hari.
Trek ATV: Rintangan Kubangan Air, Jalur Berbatu, Sampai Pemandangan Gunung
Pagi hari tiba dengan pemandangan Gunung Batur yang masih sedikit ditutupi kabut. Kami pun bergegas untuk kembali menaiki motor. Namun tak perlu jauh-jauh, karena kami bakal memasuki trek ATV yang disediakan oleh Popondok Glamcamp. Meski ini adalah trek ATV, tapi pengunjung yang menginap bisa masuk ke area tersebut dengan memakai motor sendiri. Hal itu pun diungkapkan oleh Azhar Zainuril Hakim, salah satu penjaga di sana.

"Ya, kalau untuk yang menginap, bisa menggunakan trek ATV pakai motor sendiri. Ini gratis. Tetapi, kalau mau menggunakan ATV yang disediakan juga bisa. Cuma ada biaya sewa lagi untuk ATV-nya," kata Azhar yang juga punya hobi naik gunung tersebut.
Rintangan pertama, Anda akan disajikan kubangan air. Kemudian, jalur berpasir dan berbatu siap menyambut Anda di beberapa meter setelahnya. Tak hanya itu, ada juga area rumput ilalang yang cocok untuk sekadar berfoto bersama motor kesayangan. Semakin masuk ke dalam, Anda bakal disajikan pemandangan Gunung Guntur yang cukup megah. Tak perlu takut, trek yang ada tergolong masih cukup mudah dilalui.
Selain itu, petunjuk arah juga tersedia di beberapa lokasi. Sehingga, Anda tidak perlu khawatir bakal tersasar. Azhar pun dengan senang hati menemani para pengunjung jika pekerjaannya sedang tidak terlalu ramai. Ia akan memandu Anda menggunakan motor Yamaha X-Ride yang sudah sedikit dimodifikasi. Penasaran? Silakan buktikan sendiri keindahan pemandangan di sana.

Kedai Kopi: Sajian Kopi Rasa Buah Hingga Aneka Artisan Tea
Setelah lelah menyusuri trek off-road di jalur ATV, Anda bisa bersantai sejenak sambil menikmati sajian makanan dan minuman dari kedai yang ada di sana. Sekadar catatan, meski ketika pagi hari udara terasa sejuk, memasuki siang hari bakal sedikit panas. Sehingga, menikmati kopi atau teh dingin bisa menjadi salah satu solusi.
Berbagai menu tersedia di sana, antara lain adalah kopi rasa buah hingga artisan tea. Bagi Anda yang ingin menikmati menu lain, ada pula racikan jus dan racikan rempah. Tertarik mencoba salah satunya?
Bukit Tegal Malaka: Asal-Muasal dan Sajian Pemandangan Pegunungan
Tak jauh dari Popondok Glamcamp, terdapat sebuah bukit yang menyajikan pemandangan alam luar biasa. Bukit tersebut bernama Bukit Tegal Malaka. Bukit yang berada di kawasan kaki Gunung Guntur tersebut termasuk ke dalam bagian dari Taman Wisata Alam dan merupakan suatu area Kawasan Hutan Negara yang berstatus Cagar Alam Gunung Guntur.

Tegal sendiri dalam konteks lokal mengacu pada lahan terbuka yang luas dan subur. Dulunya, lokasi ini digunakan oleh masyarakat sebagai area menggembala hewan ternak. Sedangkan Malaka, diambil dari Pohon Malaka (Phyllanthus emblica) yang dahulu tumbuh subur di sini. Pohon itu pun menjadi salah satu ciri khas vegetasi di lokasi tersebut.
Bukit Tegal Malaka menyajikan beragam pemandangan dan aktivitas memukau. Di antaranya adalah area Savana, Taman Batu Lahar, langit malam dengan sajian city light, Camping Ground, Glamping, Taman Ketapang, dan Playground. Tak perlu khawatir kelaparan, di lokasi ini pun banyak tersaji warung-warung kaki lima dengan beragam sajian kuliner. Harga yang ditawarkan pun masih cukup ramah di kantong.
Fotografer Jalanan: Tak Kalah Ciamik dengan Fotografer di Jalanan Jakarta saat Sunmori
Puas berkeliling dan nongkrong di Bukit Tegal Malaka, perjalanan kami lanjutkan. Kami menyusuri Jalan Rancabango menuju ke Jalan Letjen Ibrahim Adjie. Setibanya di Jalan Letjen Ibrahim Adjie, pemandangan beberapa gunung seperti Gunung Guntur dan Gunung Cikuray kokoh tersaji.
Menariknya, di sepanjang Jalan Letjen Ibrahim Adjie berjajar para fotografer jalanan yang membidik tiap motor yang lewat. Pemandangan ini pun serupa dengan di sekitaran Senayan, Jakarta saat akhir pekan. Foto-foto yang dihasilkan pun terbilang cukup bagus. Nah, bagaimana untuk melihat hasil fotonya?
Tentu Anda harus terlebih dahulu mencari tahu nama para fotografer tersebut. Biasanya, mereka akan mengunggah hasil fotonya ke akun sosial media seperti Instagram. Ya, sekaligus bisa menjadi cara menambah teman.
Umumnya, para fotografer ini akan menyematkan watermark di foto-foto mereka. Bila Anda menginginkan foto tanpa watermark, Anda bisa menebusnya dengan biaya seikhlasnya. Menarik bukan? Kapan lagi kan touringan bonus foto-foto keren?
Lekuk Jalur Pegunungan Naringgul-Cianjur Selatan
Bergerak dari Garut, Jawa Barat menuju Jakarta, perjalanan Berkelana menempuh rute berbeda dibandingkan saat berangkat. Tak lagi melewati Bandung, rute yang ditempuh mengarah ke kawasan Bungbulang hingga ke Jalan Cilaki - Rancabuaya - Cijayana. Pemilihan rute tersebut bertujuan untuk sekaligus melihat langsung jalur Naringgul, Cianjur Selatan yang belakangan viral di media sosial.
Tiba di kawasan Pantai Selatan, kami sejenak mampir ke Pantai Cicalobak. Pemandangan laut dengan sajian ombaknya yang besar menjadi daya tarik dari deretan pantai di lokasi ini. Rimbunnya pohon di sekitar pantai pun membuat udara terasa tak terlalu panas. Apalagi, Anda bisa membawa motor hingga dekat dengan bibir pantai. Tentunya bisa jadi spot foto yang menarik, bukan?

Pemandangan Pantai di Jalur Selatan Pulau Jawa
Usai beristirahat sejenak, perjalanan menggunakan dua unit BMW G 310 GS, Royal Enfield Meteor 350, TVS Ronin Nimbus, dan Honda ADV 160 pun berlanjut. Sajian tepian pantai menjadi pemandangan yang tak bisa dilewatkan begitu saja. Menariknya lagi, kondisi jalan juga terbilang sepi.
Usai berkendara puluhan kilometer, kami memutuskan beristirahat sejenak sekaligus makan siang di rumah makan yang ada di pinggir jalan jalur Pantai Selatan. Warung Nasi Dadakan Amih Nur menjadi pilihan kami. Lantas, apa saja menu makanannya? Tentu saja hidangan khas laut. Harga yang ditawarkan di rumah makan ini pun terbilang masih dalam batas normal. Sehingga, cocok untuk disinggahi. Namun, Anda perlu sedikit bersabar menunggu makanan datang karena proses masak yang sesuai dengan namanya, Dadakan.

Jalur Pegunungan Naringgul, Cianjur Selatan
Selesai makan, perjalanan berlanjut ke arah Cidaun, Naringgul, Rancabali, Pagelaran, hingga Cianjur. Sajian jalanan berliku khas pegunungan bakal Anda dapatkan di rute ini. Dan benar saja, jalur Naringgul menawarkan aspal mulus berpadu pemandangan hijau pepohonan. Pantas lokasi ini banyak dibicarakan di sosial media.
Saran kami, Anda sebaiknya melewati jalur ini pada waktu pagi atau siang hari. Karena, banyak pemandangan yang akan terlewatkan jika Anda melewatinya saat hari sudah mulai gelap. Warung-warung pinggir jalan pun banyak tersedia di jalur ini, sehingga tak perlu takut tidak menemukan tempat untuk beristirahat.
Dalam perjalanan Berkelana episode Garut ini, kami turut didukung oleh EIGER Adventure melalui produk EIGER RIDING yang sangat cocok untuk kegiatan motoran. Selain itu, ada pula support dari BMW Motorrad Indonesia, Royal Enfield Indonesia, TVS Motor Company Indonesia, Retouch, RSV Helmet, dan Shad Indonesia.
Cerita lengkap perjalanan kami di episode perdana Berkelana edisi Garut ini bisa Anda dapatkan di website, sosial media, dan YouTube Otorider! (*)