Bisa Hemat, Harga BBM Shell, BP, dan Vivo Turun Mulai 1 Mei 2025
Ketiga perusahaan pun secara bersamaan memperbarui daftar harga resmi di situs masing-masing yang mulai berlaku per 1 Mei 2025.

OTORIDER - Tiga perusahaan penyedia bahan bakar minyak (BBM) swasta, yakni Shell, BP-AKR, dan Vivo, kembali menyesuaikan harga BBM non-subsidi mereka mulai 1 Mei 2025. Penurunan ini dilakukan secara serentak menyusul dinamika harga minyak global dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Shell Turunkan Harga Seluruh Jenis BBM
Mengutip laman resmi Shell Indonesia, seluruh produk BBM mereka mengalami penurunan harga dibanding bulan April. Penyesuaian harga terbaru sebagai berikut:
- Shell Super (RON 92): dari Rp12.920 → Rp12.730 per liter
- Shell V-Power (RON 95): dari Rp13.370 → Rp13.170 per liter
- Shell V-Power Diesel: dari Rp14.060 → Rp13.810 per liter
- Shell V-Power Nitro+ (RON 98): dari Rp13.550 → Rp13.360 per liter
Penurunan ini menegaskan komitmen Shell dalam menyediakan bahan bakar berkualitas dengan harga yang kompetitif di tengah gejolak harga energi global.
Harga BBM BP-AKR Juga Turun
- SPBU BP-AKR turut menyesuaikan harga BBM mereka per 1 Mei 2025. Berikut adalah harga terbaru:
- BP 92 (RON 92): tetap di Rp12.600 per liter
- BP Ultimate (RON 95): dari Rp13.370 → Rp13.170 per liter
- BP Ultimate Diesel: dari Rp14.060 → Rp13.810 per liter
Meskipun BP 92 tidak mengalami perubahan dari April, dua jenis BBM lainnya mengalami penurunan sebesar Rp200-Rp250 per liter.
Vivo Sesuaikan Harga BBM Mulai 1 Mei
Vivo Energy Indonesia juga menurunkan harga seluruh jenis BBM-nya sebagai berikut:
- Revvo 90 (RON 90): dari Rp12.800 → Rp12.650 per liter
- Revvo 92 (RON 92): dari Rp12.920 → Rp12.730 per liter
- Revvo 95 (RON 95): dari Rp13.370 → Rp13.170 per liter
- Diesel Primus Plus: dari Rp14.060 → Rp13.810 per liter
Penurunan ini disambut positif oleh masyarakat dan dinilai bisa membantu menekan beban biaya transportasi, terutama di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil. Dengan penurunan harga dari Shell, BP, dan Vivo, pasar BBM non-subsidi semakin kompetitif. Konsumen kini memiliki lebih banyak pilihan bahan bakar dengan harga yang lebih bersahabat tanpa harus mengorbankan kualitas.