Efektivitas Program Mudik Motor Gratis Dipertanyakan, Ini Alasannya
Menurut Djoko Setijowarno dari MTI, program ini tidak lagi diperlukan di Pulau Jawa karena sebagian besar rumah tangga telah memiliki sepeda motor.

OTORIDER - Mudik Lebaran menjadi tradisi tahunan yang melibatkan jutaan pemudik di Indonesia. Meskipun sepeda motor tidak dirancang untuk perjalanan jarak jauh, banyak pemudik tetap memilih kendaraan ini sebagai sarana transportasi utama, terutama saat arus mudik.
Program Mudik Gratis Sepeda Motor oleh Kemenhub
Untuk mengurangi risiko kecelakaan dan memberikan alternatif yang lebih aman, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengadakan program Mudik Motor Gratis (Motis). Namun, program ini hanya mampu menampung kurang dari 1 persen dari total pemudik yang menggunakan sepeda motor.
Menurut Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, program ini belum memberikan dampak signifikan dalam mengurangi jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor.
"Setiba di Pelabuhan Tanjung Emas dan Tanjung Perak, perjalanan lanjutan dengan sepeda motor umumnya tidak lebih dari tiga jam, sehingga masih bisa ditoleransi. Namun, berbeda dengan daerah seperti Provinsi Lampung, di mana pemudik masih harus melanjutkan perjalanan dengan jarak yang cukup jauh," ujar Djoko kepada Otorider.
Apakah Mudik Motor Gratis Masih Dibutuhkan?
Di Pulau Jawa, program Mudik Motor Gratis dinilai tidak terlalu diperlukan lagi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, sepeda motor mencakup 84,5% dari total kendaraan bermotor di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa hampir setiap rumah tangga sudah memiliki sepeda motor dan bisa memanfaatkannya untuk perjalanan pendek dari stasiun atau terminal ke tujuan akhir dengan bantuan keluarga.
"Jarak antara stasiun atau terminal bus ke tempat tujuan tidak terlalu jauh, sehingga keluarga masih bisa menjemput menggunakan sepeda motor," jelas Djoko.
Tips Aman Membawa Barang dengan Sepeda Motor
Bagi pemudik yang tetap memilih menggunakan sepeda motor, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membawa barang bawaan, yaitu:
- Hindari membawa beban yang terlalu berat.
- Pastikan lampu-lampu kendaraan tidak tertutup oleh barang.
- Ikat barang dengan kuat agar tidak mudah terjatuh.
- Letakkan barang di belakang pengemudi jika dimensinya tidak terlalu besar.
- Gunakan bagasi di bawah jok jika memungkinkan.
Selain itu, Djoko juga menekankan pentingnya perlengkapan keselamatan bagi pengendara motor, sebagaimana diterapkan di negara-negara maju. "Di luar negeri, selain wajib mengenakan helm dan memiliki surat izin mengemudi, pengendara juga diwajibkan menggunakan perlengkapan berkendara seperti sepatu, celana panjang, dan jaket berstandar keselamatan," tambahnya. (*)