Mitos atau Fakta, Kenapa Motor Lebih Enak Dikendarai Setelah Dicuci?
Motor yang terasa lebih enak dikendarai setelah dicuci bukan sekadar sugesti belaka. Ada pengaruh nyata dari proses pencucian.

OTORIDER - Banyak pemilik motor merasakan bahwa kendaraan mereka lebih nyaman dan ringan dikendarai setelah dicuci. Fenomena ini sering menimbulkan pertanyaan, apakah memang ada pengaruh nyata dari mencuci motor terhadap performanya, atau hanya sekadar efek sugesti belaka?
Efek Pembersihan Terhadap Performa Motor
Pada dasarnya, setelah motor digunakan dalam berbagai kondisi jalan, berbagai kotoran seperti debu, lumpur, dan oli dapat menumpuk di bagian-bagian tertentu. Kotoran yang menempel pada komponen-komponen penting seperti mesin, roda, rantai, dan suspensi, bisa meningkatkan gesekan dan membuat motor terasa lebih berat. Kotoran yang menempel pada bagian-bagian tertentu dapat menghambat pergerakan komponen.
"Kotoran yang menyelimuti mesin ini bikin pelepasan panas mesin menjadi kurang optimal dan membuat suhu kerja mesin bisa menjadi lebih tinggi, sehingga performanya kurang maksimal," papar Technical Service Division (TSD) PT Astra Honda Motor (AHM), Ade Muhajir saat ditemui Otorider beberapa Waktu lalu.
Jika mesin dibersihkan, aliran udara ke komponen seperti karburator atau sistem injeksi akan lebih lancar. Ini membantu pembakaran bahan bakar yang lebih optimal, yang bisa membuat mesin terasa lebih responsif dan ringan.
"Pelepasan panas yang tadinya tertahan, bisa menjadi lebih mudah karena mesin yang bersih," ungkap Ade.
Dengan begitu motor yang bersih dan mengilap memberikan pengaruh terhadap pergerakan bagian mesin, selain itu punya perasaan kepuasan dan kebanggaan bagi pemiliknya. Bukan efek sugesti, di mana pengendara merasa motornya lebih nyaman dikendarai. (*)