Sering Dituding Ugal-ugalan, Ini Jawaban Member Harley Owners Group
Rombongan Harley-Davidson, kerap dituding ugal-ugalan. Padahal bagi member beberapa chapter HOG (Harley Owner Group) ada aturan tersendiri saat touring.

OTORIDER - Jumat (31/1) acara konferensi pers Harley Fest di Bali, 15 Februari mendatang. Pada acara tersebut, terjadi perbincangan antara awak media dengan beberapa orang dari JLM Auto Harley-Davidson dan HOG dari beberapa chapter.
Hingga muncul pertanyaan kenapa rombongan touring motor besar (termasuk Harley-Davidson), kerap dituding ugal-ugalan di jalan.
Menjawab hal itu, Suherli dari HOG Anak Elang, memberikan tanggapannya. "Sebenarnya, rombongan touring itu wajib mematuhi aturan lalu-lintas," katanya. Bahkan pada setiap rombongan terdiri dari anggota rombongan yang terdiri dari officer, seperti bagian advance atau road captain, sweeper hingga mekanik yang ikut serta.
Begitu pun perwakilan dari HOG Siliwangi, Bandung, yang menjelaskan bahwa pihaknya menerapkan 'jangan terprovokasi dan memprovokasi'. Jadi, namanya manusia di jalan, tentu bisa timbul provokasi dari pihak lainnya di sekitar, hendaknya jangan terprovokasi, juga tidak memprovokasi, seperti menggeber-geber motor di jalanan, yang memancing kekesalan orang lain.
Yang menarik ada dua anggota HOG dari Indonesia yang sudah memiliki SRT (Skilled Rider Training) di Harley-Davidson Amerika Serikat, yaitu Joel Deksa Mastana dan Jusri Pulubuhu. Keduanya aktif mengampanyekan keselamatan berlalu lintas di jalan raya.
"Para rider baru akan mendapatkan SRT yaitu pelatihan safety riding," ungkap Suherli, yang juga Presiden Direktur Anak Elang Harley-Davidson (AEH-D). Dengan begitu setiap rider akan mengerti tentang aturan lalu lintas dan keselamatan selama perjalanan touring.
Dengan begitu sikap arogansi dan provokasi di jalan, tak terjadi. (*)