Membuka Agenda Rider Indonesia Yang Akan Menaklukkan Trek Himalaya
Tidak gampang untuk menaklukkan jalur kota Muktinah, Lomanthang (5.200 dpl). Sebuah tim khusus dikirimkan untuk survey menentukan rute yang paling ideal.
Dari berita yang OTORIDER.com terima, jumlah rider Indonesia dari ORD CLUB yang akan berpetualang di pegunungan Himalaya bertambah menjadi 12. Dengan suporting team yang profesional di bidangnya, baik rescuer, fotografer, logistik maupun media exposure. Seperti kami beritakan sebelumnya, Rider Indonesia Sembilan Hari Riding di Himalaya.
Dari Heart And Tears Motor Club yang disewa sebagai pemandu, itenerary perjalanan pun sudah dibuat untuk estimasi jarak tempuh dan persiapan keberangkatan. Hal yang paling dipersiapakan adalah gejala mountain sicknes akibat hypoxia akibat perbedaan tekanan di ketinggian. “Persiapan fisik jelas menjadi fokus utama. Dan semoga semua rider nantinya bisa menyelesaikan misi ini dengan sempurna,” ujar Wijaya Kusuma selaku tim leader.
“Termasuk mengirimkan Kiki Murdyatmoko untuk survey lokasi terlebih dahulu dan menentukan rute yang akan dibuat. Sekaligus menyiapkan segala perlengkapan yang dibutuhkan di sana,” ujar Mas Jaya lagi.
Perjalanan pun sudah pasti akan menjanjikan kisah yang seru. Apalagi selain ketinggian dan hawa dingin, juga kondisi jalan yang tidak gampang. Dari mulai aspal, gravel, off-road sampai medan salju. Semuanya akan menjadi menu dalam 9 hari road to Himalaya.
Oleh Heart And Tears Motor Club selaku guide, telah disiapkan motor Royal Enfield 499cc, satu silinder. Sayang tipe dan tahun pembuatannya belum otorider.com terima.
Inilah hasil kerja keras rekan Kiki Murdyanto dalam menentukan jadwal dan rute para rider Indonesia yang akan menaklukkan Himalaya. Pantau terus perjalanan mereka di sini. (otorider.com)
9 Maret 2016 : Jakarta, Indonesia – Kathmandu, Nepal
10 Maret 2016 : Tiba di Kathmandu dan langsung menuju Pokhara yang berjarak sekitar 250 km dari Kathmandu. Bertemu di Pokhara di clubhouse untuk pengarahan perjalanan. Pengenalan sepeda motor sekaligus mengemas barang.
11 Maret 2016 : Pokhara ke Baglung melalui Sarangkot. Ini hari pertama perjalanan motor kami dan masih menikmat jalanan aspal. Mengunjungi wisata paralayang, melihat jembatan gantung terpanjang di Nepal serta wisata budata di kuil Hindu Baglung.
12 Maret 2016 : Baglung ke Kalopani.
Hari ini kita mulai pendakian vertikal kami ke Himalaya. Naik dari 300 m hingga hampir 3.000m dan melihat perubahan lanskap vegetasi. Mulai masuk di jalan pegunungan dan menikmati budaya desa sekitar
13 Maret 2016 : Kalopani ke Kagbeni melalui Jomson
Kami terus naik ke utara, berhenti di ibukota wilayah itu (Jomson) untuk mendapatkan izin mendaki. Jomson telah memainkan peran penting dalam pembangunan daerah karena berfungsi sebagai titik awal untuk treks ke kedua Annapurna dan Dolpo. Pada sore hari angin berasa lebih dingin. Pemandangan indah di kagbeni akan kita nikmati pada pukul 2-3 pm. Kagbeni adalah desa Tibet yang luar biasa yang berfungsi sebagai pintu gerbang ke Mustang. Kambing gunung digiring melalui jalan-jalan batu kecil yang penuh dengan peninggalan berusia 300 tahun dan kuil-kuil. Ini adalah pemandangan untuk dilihat.
14 Maret 2016: Kagbeni ke Mukintath (4000m) kemudian turun ke Marpha
Hari ini kita mencapai titik tertinggi kami – Muktinath ! Mendaki terus dari mulai Kagbeni dan mengambil rute jalanan gravel yang tidak dilalui umum melalui Jong - di mana biara Buddha kuno masih beroperasi. Seperti yang kita lebih dekat ke tujuan, udara lebih menipis, dan Anda (dan motor anda !) Akan mulai merasa ketinggian ! Setelah di Muktinath, mengagumi pemandangan yak steak dan kemudian mengunjungi salah satu kuil Hindu yang paling suci Nepal. Kami tidak menghabiskan malam di Muktinath untuk menghindari penyakit ketinggian, kami kembali melalui jalur ke selatan yakni kota Jarkot dan berhenti di desa indah Marpha untuk bermalam – dan tempat ini terkenal sebagai tempat yang romantis dan terkenal dengan apple brandy.
15 Maret 2016 : Marpha ke Tatopani (mata air panas)
Kunjungi biara lokal di pagi hari dan kemudian kami mulai turun kita kembali ke iklim yang lebih hangat di bawah ini. Ini adalah malam terakhir dari tur sehingga untuk merayakan kami berhenti di Tatopani - rumah air panas yang terkenal Nepal.
16 Maret 2016 : Tatopani ke Pokhara
Hari ini kita mulai mendapatkan dan melalui jalanan beraspal lagi dan perjalanan kembali ke peradaban.
17 Maret 2016 – Kembali Ke Kathmandu
18 Maret 2016 – sight seing Kathmandu dan kembali ke Jakarta pada tanggal 19 Maret 2016