Ketika Anak Klub Ajak Perempuan Berperan Dalam Pendidikan Safety Riding

Dipublikasikan : Selasa, 5 Desember 2017 18:05
Penulis : Angga M

Layak untuk ditiru, anak klub ajak perempuan berperan dalam pendidikan safety riding.

Ketika Anak Klub Ajak Perempuan Berperan Dalam Pendidikan Safety Riding
Otorider hadir di WhatsApp Channel Follow

Melihat keteraturan jalan raya di Indonesia, kini berada dalam zona darurat safety riding. Penegak disiplin harus kembali diteguhkan, termasuk rumah yang menjadi salah satu area pertama dalam pembelajaran ini.

Bisa dipahami kalau perempuan memiliki andil besar, lantaran bisa memberikan edukasi etika, kesopanan, hingga pemahaman keselamatan pada anak-anak. Edo Rusyanto, salah satu pegiat safety riding mengatakan, pelanggaran lalu lintas diawali dengan hal yang kecil. "Karena minim pemahaman, lalu adanya pembiaran, ditambah aparat tak kuat dalam penegakan hingga penindakan, masalah ini pun menjadi gelombang yang besar," ujarnya.

Berangkat dari hal tersebut di atas, Suzuki Satria F150 Club (SSFC) Depok menjadikan perempuan sebagai sarana penyebaran edukasi itu dalam seminar Safety Campaign Award (SCA) 2017 dengan tema ‘Bahaya Berkendara di Bawah Umur dan Sosialisasi Layanan Gawat Darurat 119’.

“Perempuan harus dijadikan tiang pertama, dan pengaruh dalam memberikan pendidikan safety riding dalam keluarga dan lingkungan mereka,” ujar Herry Bontot, Pembina SSFC Depok, dalam seminar safety riding bersama Komunitas Perempuan Peduli Depok (KPPD), di Gedung Aisyiyah Kota Depok, Jawa Barat (25/11).

SSFC Depok

Dihadiri ratusan anggota KPP serta pasangan bikers, acara ini juga disaksikan Ipda Purwanto Kasubnit Dikyasa Saltantas Polres Depok, serta Ketua KPPD Inawati dan Ketua Umum SSFC Hendy Ambriansyah. Acara semakin seru karena adanya sharing safety riding bersama Yogie Baskoro selaku intruktur safety riding Suzuki Indonesia serta Ipda Purwanto.

Ketua Umum SSFC Hendy mengatakan, dari survei yang dilakukan di dua sekolah di Depok, terlihat penggunaan kendaraan ke sekolah oleh siswa yang tidak memiliki SIM sudah sangat tinggi. "Lebih dari setengah siswa naik motor ke sekolah. Ironis sekali, padahal menaiki sepeda motor tanpa SIM adalah pelanggaran pemahanan siswa terhadap minimnya safety riding,” ungkapnya.

Pada akhirnya, peserta seminar sepakat untuk tidak membiarkan anak-anak berkendara sebelum berumur 17 tahun. Selalu usahakan antar anak untuk pergi ke sekolah dan tanamkan kesadaran akan keselamatan berkendara pada anak.

Setuju! 

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otorider.com. Ikuti Channel kami pada tombol dibawah ini.
Telegram Channel
Google News
Bagikan  

Video

Tetap Terhubung Bersama Kami
Hubungi Kami
Perkantoran Maisonete Mega Jalan Raya Joglo No. 41 Kebon Jeruk, Kembangan, Kota Jakarta Barat, Jakarta 11640
Email :
[email protected] (Redaksi)
[email protected] (Marketing)
OTORIDER.com Member of : Logo Bintang Langit Multimedia
Copyright © 2024. Otorider.com. All rights reserved.