Ini Kata Produsen, Alasan Motor Listrik Belum Begitu Diminati
Sepanjang tahun 2023 lalu, motor listrik subsidi yang tersalurkan hanya 11.532 unit, cukup jauh dari target 200.000 unit.
OTORIDER - Angka penjualan motor listrik di Indonesia masih jauh dari motor bensin. Sepanjang 2023 lalu, motor listrik subsidi yang tersalurkan hanya 11.532 unit, cukup jauh dari target 200.000 unit.
Salah satu produsen motor listrik yaitu Polytron mengungkapkan bahwa permintaan pasar untuk kendaraan listrik ternyata masih belum besar seperti motor konvensional.
"Permintaannya masih belum. Awareness konsumen tentang EV masih kurang," kata CEO Polytron, Hariono saat Otorider berkunjung ke pabrik Polytron di Kudus, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Ia juga masih sering mendengar soal kekhawatiran pengguna jika kehabisan daya di tengah jalan. "Masyarakat masih banyak yang negatif. Lalu, gimana mengisi baterai? Bensin kan gampang banyak SPBU, tapi ini (motor listrik) di mana?," papar Hariono.
Namun, masalah itu ke depannya pasti bisa diatasi dengan teknologi yang semakin berkembang. "Sekarang sudah banyak sekali yang dicas lima menit sampai 10 menit sudah banyak terisi, tapi belum dijual massal," ujar Hariono.
Pemerintah sendiri sudah merevisi aturan pemberian subsidi agar bisa dinikmati semua orang. Kementerian Perindustrian menetapkan kuota subsidi motor listrik mencapai 50.000 unit dengan total anggaran Rp 350 miliar pada 2024.
Selain itu, syarat utama subsidi motor listrik dipermudah, yakni menjadi satu NIK untuk satu unit motor listrik. Kebijakan ini tertuang dalam Permenperin No. 21/2023 tentang revisi Permenperin No. 6/2023. (*)