Kuota Motor Listrik Subsidi Ada Lagi, Ini Alasannya
Padahal pada pekan sebelumnya kuota tercatat sudah habis yang menunjukan angka 0. Tapi Otorider mengecek lagi pada (11/9) kuota Kembali nol.
OTORIDER - Ada yang tidak terduga dari situs motor listrik subsidi Sisapira pada Senin (9/9). Saat diakses terlihat kuota tersisa 1.732 unit, padahal pada pekan sebelumnya kuota sudah habis yang menunjukan angka 0. Tapi, Otorider mengecek lagi pada Rabu (11/9), kuota kembali nol.
Ternyata, menurut Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI), Budi Setyadi, masyarakat masih bisa mendapatkan motor listrik subsidi, tapi harus menunggu.
"Sebenarnya secara kuota sudah habis, tapi dalam proses pendaftaran kemungkinan ada yang tidak memenuhi persyaratan, itu akan kita putihkan lagi. Tapi pasti jumlahnya tidak banyak," kata Budi saat dihubungi Otorider.
Perbedaan angka kuota subsidi ini merupakan pemutakhiran data, karena ada pemohon yang datanya kurang saat pengajuan subsidi. "Masyarakat yang telah memenuhi persyaratan sebagai penerima bantuan dan telah mendapatkan potongan harga pembelian KBL Berbasis Baterai Roda Dua," tulis keterangan Sisapira terkait proses pendaftaran.
Tercatat, sebanyak 20.428 masih dalam proses pendaftaran. Kemudian, 1.559 dalam tahap verifikasi dan 38.870 unit motor listrik telah tersalurkan ke masyarakat. Angka ini jauh meningkat dibanding 2023 lalu, yang mana hanya sebanyak 11.532 motor listrik subsidi tersalurkan ke masyarakat.
"Tapi kemungkinan pemerintah tidak akan menambah lagi kuota untuk tahun ini, takutnya subsidi Rp 7 juta itu tidak terbayarkan dan akan menjadi beban perusahaan APM. Menurut saya, mending di tahun 2025 baru diadakan kuota tambahan," papar Budi.
Bisa dibilang, program subsidi pemerintah yang membuat lonjakan minat pada motor listrik ini naik. Selain itu, masyarakat kini jauh lebih mudah untuk memiliki motor listrik karena syarat yang begitu gampang, hanya dengan melampirkan Kartu Tanda Penduduk (KTP). (*)