Dampak Penghapusan Subsidi, Pangsa Pasar Motor Listrik Menyusut
Tanpa insentif yang memadai, banyak pihak memprediksi bahwa transisi ini akan berjalan lebih lambat dari yang diharapkan.
OTORIDER - Penjualan motor listrik di Indonesia mengalami penurunan signifikan sejak awal tahun 2025. Para produsen menduga, calon konsumen menahan atau menunda pembelian sambil menunggu kejelasan terkait kebijakan subsidi motor listrik yang hingga kini belum mendapatkan kepastian.
Penghapusan Subsidi Memberikan Dampak Besar
Salah satu produsen motor listrik, Polytron, mengungkapkan bahwa penghentian subsidi telah memberikan dampak signifikan terhadap penjualan perusahaan. Head of Product Polytron EV, Ilman Fachrian Fadly, menjelaskan bahwa efek penghapusan subsidi ini sangat dirasakan oleh produsen motor listrik.
“Efek dari dihapusnya subsidi motor listrik sangat terasa sekali untuk produsen,” ujar Ilman saat ditemuai Otorider bebrapa Waktu lalu.
Padahal, menurut data dari Sistem Informasi Pemberian Bantuan Pembelian Kendaraan Listrik Roda Dua (Sisapira), penjualan motor listrik subsidi pada tahun 2024 mencapai angka yang cukup signifikan.
Polytron sendiri mencatat penjualan sebesar 18.000 unit, yang mencakup hampir 30 persen dari total subsidi yang dikeluarkan pemerintah pada tahun tersebut. Angka ini menunjukkan peran besar subsidi dalam mendorong minat konsumen terhadap motor listrik.
Penurunan Drastis di Tahun 2025
Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), Budi Setiyadi, juga mengonfirmasi adanya penurunan peminat motor listrik di awal tahun 2025. “Penjualan boleh dikatakan sangat turun drastis. Jadi sebenarnya kepastian subsidi yang kita butuhkan sekarang,” kata Budi.
Menurut Budi, kebijakan subsidi sebelumnya sangat membantu mendorong adopsi kendaraan listrik di masyarakat. "Dengan adanya subsidi, harga motor listrik menjadi lebih terjangkau dan mampu bersaing," ujar Budi.
Kepastian kelanjutan subsidi ini diharapkan dapat mendorong kembali minat masyarakat untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan sekaligus membantu industri bertahan di tengah tantangan pasar. (*)