Maka Punya Tagline 'Motor Paling Enak', Apa Betul Seperti itu?
Maka Motors baru saja meluncurkan andalannya Maka Cavalry yang memilliki tagline 'Motor Paling Enak'. Kami pun mencobanya, untuk membuktikan tagline tersebut.
OTORIDER - Peluncuran motor listrik baru dari Maka Motors cukup ramai dikunjungi awak media, pada kawasan Senayan, Jakarta Barat, Rabu (15/1) lalu.
Sebagaimana peluncuran produk, tentu pihak Maka Motors memaparkan seperti apa motor yang akan diperkenalkannya ke khalayak. Tetapi, yang utama adalah bagaimana ketika mencoba menunggangi Maka Cavalry tersebut.
Secara teknis, Maka Cavalry menggunakan motor listrik 4kWh yang cukup kuat untuk dibawa berakselerasi. Pada lintasan uji, tarikannya cukup spontan tanpa jeda seperti yang ada pada motor listrik lain yang pernah dicoba sebelumnya.
Setelah berakselerasi, jalan menikung pun dihadapi dengan cukup mudah, dengan posisi yang lumayan ideal bagi pengendara dengan tinggi tubuh 171cm dan berbobot 96,3kg.
Pengendalian dari setangnya cukup mudah dan tak ada gejala limbung ketika menikung, baik saat kecepatan rendah maupun sedang.
Yang mengasyikkan adalah adanya pengaturan Hi-Torque yang bisa dipilih ketika ingin mendapatkan performa yang baik dari motor ini.
Jika ingin berkendara irit, ada pilihan Hi-Regen yang bisa membuat motor hub di roda belakang akan mengisi daya baterai ketika deselerasi, baik melepas throttle maupun melakukan pengereman.
"Pengisian daya dari regenerative ini, sama kuatnya dengan ketika mengisi di charging station kami," terang Arief Fadillah, CTO Maka Motors saat pemaparan tentang Maka Motors.
Saatnya akan melintasi tanjakan buatan yang kemiringannya mencapai 30o, ternyata dengan awalan kecepatan hanya 15 km/jam, tarikan motor ini sanggup menaklukkan tanjakan dan siap melakukan lintasan yang menurun.
Saat menurun inilah, sokbreker depan terasa sedikit 'mentok' menahan motor yang melaju lebih cepat dari turunan. Tetapi, hal tersebut tetap tidak mengganggu kestabilan motor saat terus melaju, hingga akhir lintasan uji.
Kesimpulannya, tagline tersebut tentu masih tergolong relatif, yang mana kenyamanan pengendara, tentu berkaitan dengan postur si pengendara itu sendiri.
Buat yang tubuhnya jangkung hingga 180cm, tampaknya masih bisa menungganginya dengan nyaman, di mana pijakan kaki masih bisa selonjoran dengan bertumpu di balik cowling bawah yang memang ada pijakannya.
Sementara ketika berada di posisi sebagai pembonceng, jok yang memanjang dari bagian depan hingga belakang, masih mampu menampung dua orang dengan baik.
Hal ini membuat pembonceng pun masih merasa nyaman, baik tubuh yang duduk di atas jok, maupun kaki yang berada pada footpeg pembonceng.
Meski begitu, kami tentu ingin menjajalnya lagi di kondisi sebenarnya yaitu di jalan raya dengan jarak yang lebih jauh lagi.
Namun, berdasarkan pengalaman di lintasan uji saat launching ini, tagline dari Maka Motors terhadap Maka Cavalry, patut diapresiasi. (*)