Mirip Honda ADV 160, Berapa Tinggi Jok Motor Listrik MAKA Cavalry?
Meski memiliki tampilan yang mengingatkan pada Honda ADV 160, ternyata ada perbedaan dalam segi tinggi jok.
OTORIDER - Produsen motor listrik lokal, MAKA Motors, memperkenalkan produk terbarunya, MAKA Cavalry, yang dibanderol dengan harga Rp35,85 juta on the road (OTR) Jakarta. Motor listrik ini digadang-gadang sebagai salah satu motor paling nyaman di kelasnya, dengan desain dan performa yang menarik perhatian.
Jika diperhatikan, MAKA Cavalry memiliki tampilan yang mengingatkan pada skuter petualang Honda ADV 160, terutama pada bagian lampu depan yang berkesan agresif. Namun, bagaimana sebenarnya perbandingan dimensi dan keunggulan keduanya?
Perbandingan dengan ADV 160
MAKA Cavalry dirancang dengan dimensi panjang 1.922 mm, lebar 731 mm, dan tinggi 1.173 mm. Motor ini juga memiliki ground clearance setinggi 140 mm, membuatnya cukup tangguh untuk melibas berbagai kondisi jalan, meskipun tidak diperuntukkan bagi medan ekstrem. Dengan tinggi jok 770 mm, motor ini ideal untuk pengendara dengan tinggi badan sekitar 165-170 cm, sementara sumbu roda sepanjang 1.345 mm menambah kestabilan berkendara.
Sebagai perbandingan, Honda ADV 160 memiliki dimensi yang lebih besar, dengan panjang 2.031 mm, lebar 796 mm, dan tinggi 1.309 mm. ADV 160 juga memiliki ground clearance 181 mm, Jarak sumbu roda 1.315 mm dan tinggi jok 780 mm, menjadikannya pilihan untuk pengendara yang lebih menyukai posisi berkendara tinggi.
Kenapa Hampir Mirip?
Dari segi estetika, MAKA Cavalry mengusung desain agresif dengan lekukan tajam, mirip dengan skuter petualang modern sama seperti ADV 160. Hal ini bukan kebetulan, karena menurut Arief Fadillah, Co-Founder & Chief Technology Officer MAKA Motors, proses desain Cavalry melibatkan 60 penilai dari berbagai latar belakang untuk memberikan masukan terhadap sketsa awal.
“Desain motor zaman sekarang memang cenderung serupa karena mengikuti preferensi konsumen di Indonesia, yang umumnya menyukai desain agresif dan sporty. Meski begitu, kami berfokus pada estetika dan performa secara keseluruhan,” jelas Arief.
Arief juga menambahkan bahwa meskipun ada kemiripan dengan desain motor lain, hal tersebut lebih kepada kesamaan dalam "vibes" dan gaya agresif yang diminati konsumen. “Yang penting adalah bagaimana motor ini mampu memberikan pengalaman berkendara yang memuaskan, baik dari segi desain maupun performa,” imbuhnya. (*)