Kelonggaran Regulasi MotoGP Habis Buat Ducati
Terhitung mulai 2016, Ducati akan kehilangan kelonggaran pada regulasi teknis dan akan balapan dengan regulasi yang sama dengan tim pabrikan Honda dan Yamaha.
Terhitung mulai 2016, Ducati akan kehilangan kelonggaran pada regulasi teknis dan akan balapan dengan regulasi yang sama dengan tim pabrikan Honda dan Yamaha. Hal ini seiring dikeluarkannya keputusan regulasi teknis dari komisi GP yang dihadiri oleh Carmelo Ezpeleta (Dorna, Chairman), Ignacio Verneda (FIM CEO), Herve Poncharal (IRTA) and Takanao Tsubouchi (MSMA), Javier Alonso (Dorna) dan Mike Trimby (IRTA, Secretary of the meeting).
Keputusan komisi GP berisi , “Pada 2015, semua pabrikan yang mempunya keuntungan dari kelonggaran regulasi dan bisa meraih enam poin kelonggaran baik pada kondisi kering dan basah akan kehilangan kelonggaran tersebut pada musim berikutnya. Catatan: Karena Ducati telah meraih lebih dari enam poin kelonggaran pada 2015, mereka akan kehilangan kelonggaran itu pada 2016.”
Kelonggaran regulasi MotoGP memang diberlakukan untuk memungkinkan pabrikan yang kurang kompetitif untuk bisa mendekat pada Honda dan Yamaha. Ducati salah satunya, dengan zonder kemenangan sejak 2010, Ducati tampak terseok-seok mengejar Honda dan Yamaha. Pun demikian, regulasi ini diberlakukan buat Suzuki dan Aprilia. Pun buat KTM yang disinyalir juga akan ikutan.
Regulasi asli menyebutkan kalau tim ini belum pernah menang di kondisi kering, maka pada 2016 masih akan dapat kelonggaran. Namun kemudian diberlakukan sistem poin kelonggaran, yaitu 3 poin untuk podium 1, 2 poin buat podium 2 dan 1 poin untuk podium 3. Nah, berdasarkan hitungan poin kelonggaran ini, Ducati sudah mengumpulkan enam poin dari enam kali podium yang berhasil diraihnya.
Dengan demikian, Ducati akan kehilangan keuntungan tahun depan. Seperti bahan bakar lebih banyak, dapat stok mesin lebih banyak, ban belakang soft, tidak ada pembekuan untuk pengembangan mesin dan sesi tes ekstra. (otorider.com)