Meski MotoGP Catalunya belum dimulai, namun tim Suzuki Ecstar sudah merasakan prestasi luar biasa. Suzuki tercepat di sesi kualifikasi MotoGP Catalunya. Bukan hanya Aleix Espargaro berhasil membesut Suzuki GSX-RR sebagai yang terkencang saat kualifikasi, tapi sekaligus mencatat rekor baru di Catalunya. Lebih menggembirakan lagi, rekan setimnya Maverick Vinales mengekor ketat dan mampu duduk di posisi dua kualifikasi.
Davide Brivio, Team Manager sampai-sampai menyebut Suzuki berhasil mencatat sejarah. “Meski baru hari Sabtu, bagi kami ini hasil hampir sempurna. Ini baru balap ketujuh kami dan kedua rider kami menempati posisi satu dan dua kualifikasi. Aku tak pernah bayangkan hasil sepositif ini. Ini baru kualifikasi tapi ini penting buat kami karena seperti sebuah hadiah kecil buat semua orang, ini membantu moral tim dan mendorong kami agar lebih baik.
Pole ini didapat Suzuki sejak catatan terakhir pada 2007 yang diraih oleh Chris Vermeulen di Assen. Posisi satu dan dua kualifikasi pun sudah jauh dari catatan Suzuki, tepatnya pada 1993 saat Kevin Schwantz dan Alex Barros bertengger di posisi terdepan start pada GP Spanyol.
“Aku benar-benar ngotot seperti orang gila. Pada lap pertama kualifikasi, kupikir sudah cepat, tapi aku belum ngotot. Tapi di lap kedua, terutama di sektor terakhir, aku bikin ngeblok semua rem di semua tikungan. Aku buka gas sudah enggak pakai mikir lagi. Kenceng banget,” seru Aleix Espargaro. “Pastinya kami dapat keuntungan karena pakai ban soft. Tapi kita kan tetap harus melakukan putaran. Kalau motor Cuma didiamkan sana di pit meski sudah pakai ban soft, Anda enggak akan bisa dapat pole position. Pokoknya aku senang, senang banget.”
Disinyalir, Suzuki Raih Pole Berkat Mesin Baru dan Ban Lunak. Beberapa ubahan yang dilakukan Suzuki, terutama sektor mesin memang berpengaruh pada tenaga. Hanya saja, penambahan tenaga dikhawatirkan memberi efek negatif pada sasis GSX-RR yang dinilai punya handling prima. “Sasis bisa bikin belok dengan bagus, begitu juga saat pindah arah. Juga dengan spek mesin baru kami bisa meningkatkan kecepatan beberapa km/jam di lintasan lurus dan itu cukup membantu,” bilang pemilik nomor start 41 ini.
Dilanjutkannya, menjadi pole sitter di tanah air memang menyenangkan. Lebih sip ketimbang pole position yang diraihnya di Argentina lalu. “Pastinya akan fantastis. Tapi juga sulit karena lintasan lurusnya panjang. Tahun lalu aku posisi 5, begitu masuk tikungan pertama mundur jadi 10. Lalu sulit karena harus menyalip banyak rider. Tapi nanti aku akan pakai otak. Aku kan di pole sekarang,” girangnya. Sayang, Aleix belum yakin bisa menang di balap nanti.
“Aku sangat senang tapi balap akan lebih sulit. Kalau aku bisa mengikuti Jorge atau Vale, contohnya, mencoba belajar dari mereka, lalu coba mengikuti mereka untuk lihat apakah bisa bertahan separuh lomba, seluruh balap, atau hanya tiga-empat lap. Tikungan pertama akan sulit, tapi kami punya tenaga tambahan, jadi kita lihat saja.” (otorider.com)
Member of : 