Lorenzo : Rossi Masih Idola Buat Juara
Jorge Lorenzo mengakui performa Rossi bisa berbeda saat kualifikasi dengan balap. JL99 pun tetap waspada akan kesempatannya merebut titel juara dunia.
Hadapi MotoGP Catalunya dari baris terdepan, tepatnya posisi ketiga di belakang duo Suzuki, Jorge Lorenzo tetap waspada akan kesempatannya merebut titel juara dunia. Terlebih kompetitor utamanya adalah rekan setim sendiri, Valentino Rossi. Lorenzo memang mendominasi tiga race terakhir dan start di posisi lebih bagus dari Rossi saat ini. Namun tetap saja posisinya di klasemen masih tertinggal 6 poin.
JL99 mengakui performa Rossi bisa berbeda saat kualifikasi dengan balap. “Valentino itu Sunday rider. Enggak banyak pole position yang dia catat kalau dibandingkan dengan kemenangannya. Dia selalu ada di mana-mana saat balap. Motor kami sangat kompetitif, bisa mencatat pace yang konstan pada semua sisi trek, jadi Vale pasti mencoba mendaptkan settingan terbaik. Dia adalah salah satu idola kami untuk juara, tak diragukan lagi. Tapi pimpinan klasemen? Aku tak tahu, tergantung hasil lomba nanti,” papar Lorenzo.
VR46 memang selalu jadi seteru meski berada dalam satu kubu. Namun Lorenzo juga bicara soal peta kekuatan di luar tim Yamaha Movistar MotoGP. “Dari satu sisi aku pikir bagus kalau kedua Yamaha finish satu-dua, karena kami bertarung melawan Honda dan sekaran Ducati dan Suzuki. Kalau aku berpikir rival utamaku adalah Valentino, maka semua rider yang ada di depannya memberi keuntungan buatku meraih posisi di klasemen. Tapi pastinya akan lebih rumit karena Valentino juga selalu kencang saat balap.”
Dilanjutkannya, Suzuki mengalami perkembangan sangat pesat. Sementara menurutnya, Marc Marquez masih merupakan kontestan terkuat di MotoGP saat ini. Jadi, X-Fuera punya strategi khusus buat hadapi balap nanti. “Aku senang dengan setting motor karena trek ini sedikit lebih sulit buat motor kami. Kami perlu setting lebih dari normal di semua area, tapi perlahan motor jadi lebih baik. Terutama saat ban ngedrop. Di sini ban lebih cepat aus ketimbang Mugello karena aspalnya lebih menggigit, tapi pace balap tak jauh beda.“
“Di sini, kalau pakai ban baru pasti kencang. Tapi begitu motor spin dan geser, jadi sulit mempertahankan pace kalau motor tidak stabil dan konstan. Kayaknya setting motor sudah bagus, kami punya rentang untuk memperbaiki detail kecil di beberapa tikungan. Aku siap buat bertarung!” (otorider.com)