Ini Komentar Duet Ducati Lenovo Saat Dominasi Podium Mugello
Bermain di kandang sendiri, kerap jadi beban bagi pembalap MotoGP. Namun, tampaknya tidak berlaku bagi rider Ducati, yang mendominasi podium di Mugello.

OTORIDER - Tim Ducati Lenovo menjadi bintang dalam balapan spektakuler Brembo Grand Prix Italia di ‘Autodromo Internazionale del Mugello’.
Marc Márquez meraih kemenangan yang ke-93 dalam karier MotoGPnya (di semua kelas). Sementara itu Francesco Bagnaia melintasi garis finis di posisi keempat.
Balapan dimulai dengan sengit, banyak perubahan posisi terjadi antara Bagnaia dan Alex Márquez.
Pada putaran kesembilan, Marc Márquez berhasil merebut posisi terdepan dan mempertahankan keunggulannya hingga garis finis.
Bagnaia menunjukkan performa awal yang luar biasa, tapi bersenggolan di akhir putaran kelima membuatnya kehilangan posisi terdepan.
Menjelang akhir balapan, Pecco bahkan disusul oleh Fabio Di Giannantonio yang menggesernya dari posisi ketiga.
Pada akhir Grand Prix kesembilan musim ini, Marc Márquez berhasil menambah perolehan poinnya menjadi 270, unggul 40 poin dari Alex Márquez.
Sementara itu, Francesco Bagnaia berada di posisi ketiga, terpaut 110 poin dari rekan setimnya.
Ducati Lenovo Team masih menduduki puncak klasemen tim (430 poin), sementara itu Ducati masih memimpin klasmen pabrikan (319 poin).
Ducati Lenovo Team akan kembali beraksi pada hari Jumat di Sirkuit TT Assen untuk Grand Prix kesepuluh musim ini.
“Di awal balapan, saya berusaha mengatur ketahanan ban agar pemakaian bisa bertahan lebih lama. Setiap kali saya mencoba mengendalikan situasi, Pecco kembali menyerang. Dia mengerem sangat keras dan sangat lambat, sementara saya lebih fokus pada kecepatan di tikungan,” kenang Marc Marquez tentang balapan di Mugello itu.
“Ketika Alex memimpin, saya tahu inilah saatnya untuk mulai memacu lebih keras, karena ia punya kecepatan yang sangat kuat. Kondisi lintasan cukup sulit hari ini, dan mempertahankan ritme yang sangat cepat itu berisiko. Jika ada yang berhasil mendekat, plan B saya hanyalah membawa motor sampai finis,” lanjutnya.
Sementara Francesco Bagnaia pun mengungkapkan pendapatnya. “Hari ini, di hadapan penonton yang luar biasa ini, saya mengupayakan segalanya. Ketika saya mencoba mengatur kecepatan di depan, saya nyaris terjatuh di tikungan terakhir. Sayangnya, ketika grip ban depan menurun, saya tidak mendapatkan penunjang yang cukup dan saya lebih kesulitan," ungkap Pecco.
"Saya perlu menjaga jarak sekitar persepuluh detik di belakang pembalap di depan, lalu dengan cepat mendekat dan mencoba menyalip — jika tidak, saya berisiko kehilangan kontrol bagian depan. Saya harus menerima bahwa ini adalah situasinya untuk saat ini dan terus bekerja dengan tim untuk menemukan solusi, sambil selalu memberikan yang terbaik,” katanya lagi.
Tentu, komentar Luigi Dall’Igna, General Manager Ducati Corse pun tak kalah seru. “Kami sangat senang menyaksikan empat besar di Mugello semuanya adalah Ducati. Ini adalah balapan yang spektakuler, terutama selama lima atau enam putaran pertama — awal yang mendebarkan yang benar-benar menguji emosi saya," katanya.
"Selamat kepada Marc atas kemenangan fantastis ini, yang didedikasikan untuk semua Ducatisti. Sangat menyenangkan juga melihat Pecco memimpin di awal. Dari sisi kami, kami akan terus memberikan dukungan penuh agar ia bisa mengambil langkah terakhir yang masih ia lewatkan,” ungkap lelaki 58 tahun itu.(*)