Jorge Martin Sebabkan Aprilia Meminta Aturan MotoGP Berubah
Kecelakaan, membuat Jorge Martin kehilangan kesempatan balapan. Ia berharap ada peraturan membolehkan rider yang cidera, latihan dulu sebelum kembali berlaga

OTORIDER - Jorge Martin, sudah pasti tidak ikut berlaga di GP Argentina akhir minggu ini, begitu pun di putaran selanjutnya, GP Amerika yang terjadwal pada akhir Maret.
Dengan begitu, GP Qatar adalah ajang pertama yang akan dilaluinya April mendatang.
Tentunya kondisi tersebut membuat CEO Aprilia Racing, menjadi ketar-ketir dengan dampak yang akan diterima oleh timnya.
Berkaitan dengan hal itu, lelaki yang pernah berada pada tim Ferrari F1 itu pun mengajukan proposal pada penyelenggara MotoGP.
Rivola menginginkan pihak MotoGP memberikan kelonggaran bagi pembalap yang absen karena cidera melakukan tes privat, sebelum kembali berlomba.
"Jujur saja, kita harus memikirkan apa yang baik untuk keselamatan rider. Saat ini, tentu saja, kita sangat berkepentingan untuk mengubah peraturan, tetapi ini menyangkut semua pengendara," katanya seperti dikutip Crash.net.
"Berkat konsesi tersebut, tim Jepang saat ini diizinkan untuk menguji apa yang mereka inginkan. Mengapa kita tidak bisa membuat aturan bagi seseorang yang telah melewatkan begitu banyak sesi untuk memiliki pendekatan yang lebih baik terhadap kecepatan motor MotoGP?," lanjutnya.
Namun, ia menyatakan bahwa kasusnya merupakan kasus yang sangat istimewa, karena Jorge mengganti motornya dan tidak memiliki kesempatan untuk mengujinya secara ekstensif, karena ia mengalami kecelakaan setelah lima kilometer di Sepang.
Berbicara lebih rinci, Rivola mengatakan bahwa seorang pembalap yang telah absen dari beberapa balapan seharusnya dapat menguji motor MotoGP sebelum kembali berkompetisi.
Dalam aturan yang berlaku, pembalap dari pabrikan non-konsesi seperti Aprilia memiliki batasan dalam hal tes privat.
Beda dengan pembalap Yamaha ataupun Honda yang jauh lebih bebas dalam hal tes privat, baik soal jumlah dan jadwalnya.
"Menurut peraturan, itu harus dilakukan dengan RSV4. Tapi sejujurnya, kita harus mempertimbangkan apa yang terbaik untuk keselamatan pembalap," lanjut Rivola.
"Kami memahami bahwa peraturan harus dihormati, tetapi jika tim Jepang dapat melakukan uji coba kapan saja berkat konsesi, mengapa tidak mengizinkan pembalap yang telah melewatkan beberapa balapan untuk menguji motor MotoGP agar bisa kembali dengan aman?," tegasnya.
Tes ini tentunya membuat momen bagus sehingga bisa memastikan kesiapan pembalap dalam menghadapi Grand Prix, dan tim tidak semakin rugi jika pembalap memang belum benar-benar siap.
"Bayangkan jika Jorge kembali ke Qatar dan setelah satu putaran FP1, ia menyadari bahwa tidak bisa membalap. Maka kami kehilangan satu motor di grid. Ini tidak hanya memengaruhi kami, tetapi juga seluruh kejuaraan," tegasnya.
"Dengan format akhir pekan saat ini, di mana kau sudah berada dalam mode kualifikasi sejak Jumat, kembali dari cedera menjadi jauh lebih rumit. Aturan semacam ini akan membantu semua orang," lanjut Rivola.
Lebih lanjut, manajer tim Aprilia, Paolo Bonora mengonfirmasi bahwa pihak pabrikan telah mengusulkan perubahan aturan pengujian bagi pembalap yang cedera kepada Dorna, yang memerlukan persetujuan resmi melalui Komisi Grand Prix. (*)