Marc Marquez Merasa Tidak Lebih Baik Dari Rivalnya di Qatar
Marc Marquez, merasa balap di GP Qatar adalah balapan sesungguhnya di tahun ini. Pasalnya ia merasa tidak lebih kencang dari rivalnya.

OTORIDER - GP Qatar, menjadi ajang yang sangat dinantikan para riders MotoGP, karena memiliki sirkuit yang menyenangkan bagi berbagai pihak.
Jack Miller dari Pramac Yamaha, merasa percaya diri di Qatar, karena menurutnya sirkuit di sana memiliki karakter yang sesuai dengan Yamaha YZR-M1.
Begitu juga dengan Luca Marini, yang yakin akan bisa meningkatkan kecepatannya di Qatar agar lebih bersaing dengan rivalnya dari Ducati.
Sementara penunggang Ducati dari tim Lenovo Ducati, Marc Marquez, justru malah khawatir bahwa dirinya tak lebih baik dari rival setimnya, Francesco Bagnaia maupun adiknya, Alex Marquez.
Padahal, juara dunia grand prix delapan kali itu, sejauh ini telah menjadi pembalap dominan pada tahun 2025, memenangkan lima dari enam balapan pertama dan pada satu titik, memimpin 19 poin dalam kejuaraan.
Hal itu berdasarkan hasil dari GP Amerika di mana pembalap Ducati itu kehilangan poin, karena juara pertama diraih Alex Marquez, sehingga menjadi pimpinan klasemen.
Sementara pada GP Qatar, Marc belum pernah juara sejak 2014, yang menjadi satu-satunya di kelas utama.
Sedangkan ia pun belum pernah naik podium di Lusail, sejak 2019, seperti dilansir Crash.net.
Bahkan hingga menjelang balapan di akhir pekan ini di Qatar, ia masih merasakan ancaman terbesar dari rekan setimnya Bagnaia dan juga penunggang Gresini, Alex Marquez.
"Ini adalah sirkuit pertama di mana secara teori Alex dan Pecco lebih baik dari saya, berdasarkan hasil historis," katanya pada hari Kamis di Qatar.
“Tetapi mari kita lihat apa yang bisa saya lakukan. Jika saya kompetitif di sini, itu akan menjadi pertanda yang sangat baik bagi saya. Jika tidak, saya akan berusaha untuk meningkatkan kemampuan,” ungkapnya.
Hal itu pun seolah memberikan jawaban dari kilas balik, di mana Marc mengalami kecelakaan saat keluar dari posisi terdepan di COTA, meski Marquez telah menepisnya sebagai sesuatu yang bisa terjadi dan berkata hal itu tidak membebani pikirannya karena dia tahu persis apa penyebabnya.
"Ini balapan. Hal baiknya adalah kami mengalami kecelakaan saat memimpin balapan dengan selisih dua detik dan setengah, dan saya melaju dengan sangat baik," Jelasnya.
"Ya, saya memang melakukan kesalahan, tetapi saya tahu alasannya: Saya melambat terlalu banyak di Tikungan 3 dan kemudian saya masuk terlalu cepat di Tikungan 4. Tapi oke, itu terjadi. Hal baiknya adalah dengan kesalahan besar itu kami masih berada di posisi kedua dalam kejuaraan, hanya satu poin di belakang pemimpin klasemen," ujarnya lagi.
“Jadi, sepertinya semuanya akan dimulai kembali dan mari kita lihat apa yang bisa kita lakukan selama akhir pekan,” katanya bersemangat. (*)