Mesin Yamaha V4 Berkembang Pesat Namun Masih Belum Bersaing
Mesin V4 baru, memiliki tingkat kesulitan saat digunakan melawan rival-rival di GP Malaysia tak berbeda ketika digunakan pada GP Misano.

OTORIDER – Yamaha menggunakan mesin baru sejak GP Misano pada September lalu. Namun YZR-M1 versi V4 itu tidak terlalu signifikan memberikan perubahan.
Digunakan oleh pembalap wildcard untuk kedua kalinya di MotoGP 2025, motor bermesin baru itu masih tertinggal kecepatannya ketika dibandingkan mesin inline 4 yang sebelumnya juga mesin V4 dari para rivalnya.
Ridernya Augusto Fernandez, menyatakan motor tersebut perlu hal yang berbeda, setelah ia merasakan hal yang sulit ketika di GP Malaysia.
Fernandez terpaut +25,412 detik dari pemenang di Sprint dan +47,060 detik di Grand Prix. Di Misano, selisihnya masing-masing adalah +27,893 detik dan +61,504 detik.
Defisit dari pembalap Yamaha paling lambat yang menggunakan mesin Inline adalah +7,7 detik (Alex Rins) di Sprint sepuluh putaran dan 21,9 detik (Jack Miller) di grand prix dua putaran.
Dilihat dari data, mesin V4 tersebut masih belum mencapai potensi maksimalnya, masih tetap berada di posisi terbawah grafik top speed, mencatatkan kecepatan terbaik 329,2 km/jam, dibandingkan dengan 341,7 km/jam milik Pedro Acosta dari KTM.
Top Speed tertinggi pembalap Inline4 Yamaha berkisar antara 333,3 km/jam (Fabio Quartararo) dan 336,4 km/jam (Jack Miller).
“Akhir pekan yang sulit bagi kami,” kata Fernandez. “Kami memulai akhir pekan lebih buruk daripada finish di Misano, jadi rasanya kami harus mulai lagi menemukan apa yang kami butuhkan untuk menemukan kembali dasar balapan. Hal positifnya adalah dengan semua upaya yang telah kami lakukan, kami sekarang berada di titik yang sama dengan finish di Misano” ungkapnya seperti dilansir Crash.Net.
Ia merasakan kesulitan di titik yang sama, dan setelah menganalisis semua data sepanjang akhir pekan oleh teman di timnya, ditemukan masalah yang sama di Misano.
“Kami bisa bilang sisi positifnya hanya ini, karena kami punya arah yang jelas untuk diikuti setidaknya untuk tes berikutnya dan balapan berikutnya di Valencia. Tapi kami butuh komponen, kami butuh sesuatu yang lain. Karena kami sudah melakukan semua yang kami bisa dengan apa yang kami punya, dari segi penyetelan,” ungkap Augusto Fernandez.
“Jadi setidaknya kami punya arah untuk diambil, tapi kami butuh para insinyur sekarang untuk mengerjakan hal-hal baru dan mengikuti arahan ini,” lanjutnya.
Setelah kualifikasi di posisi ke-23 alias yang terakhir, Fernandez menghabiskan sebagian besar balapan dengan bersaing ketat dengan pembalap penguji Ducati, Michele Pirro, yang menyalipnya di lap-lap terakhir.
Dijadwalkan pembalap penguji Yamaha akan tampil sebagai wild card pada balap penutup musim balap 2025, di Valencia dan melanjutkan tes pasca-musim. (*)










