Pramac : MotoGP Argentina Adalah Balapan 'Yang Sebenarnya'
Pramac Yamaha, yang memulai debutnya di GP Thailand lalu, beranggapan bahwa GP Argentina yang akan datang adalah 'Balapan yang sebenarnya'.

OTORIDER - Setelah melakoni debut resminya di Yamaha pada MotoGP Thailand pada pembuka musim tahun ini, Pramac akan menghadapi tantangan baru di Termas de Rio Hondo akhir pekan ini.
Juara dunia saat ini, Jorge Martin dengan motor Ducati tersisih dari sepuluh besar dengan pembalap baru, Jack Miller dan Miguel Oliveira di Buriram Sprint dan GP.
Namun, hal itu tidak sepenuhnya menggambarkan bahwa Miller sebagai penunggang M1 tercepat karena pada kualifikasi, ia di posisi keempat pada grid, kemudian jatuh dari urutan keenam di Sprint dan berjuang untuk posisi yang sama hingga fairingnya terlepas di grand prix.
Ada yang berbeda dibandingkan putaran pembuka di Thailand.
Pada GP di Negeri Gajah Putih itu, ada sesi latihan yang bisa dilakukan para rider MotoGP, sementara di GP Argentina baru kembali digunakan sebagai lintasan balap MotoGP sejak 2023.
Karena itu, direktur tim Gino Borsoi merasa Termas akan menjadi 'akhir pekan balapan sungguhan pertama' di mana mereka harus menemukan set-up yang kompetitif pada akhir latihan, di hari Jumat untuk memastikan akses langsung ke Kualifikasi 2.
"Saya bersemangat dan penasaran untuk melihat bagaimana performa Yamaha dan bagaimana Jack dan Miguel beradaptasi dengan trek ini, di mana kami tidak memiliki referensi sebelumnya," kata Borsoi.
"Di Thailand, kami menjalani dua hari pengujian sebelum balapan, jadi kami sudah siap, tetapi kali ini, kami memulai dari awal." ungkapnya.
“Dalam banyak hal, saya menganggap ini sebagai balapan akhir pekan pertama yang sesungguhnya dalam konfigurasi standar. Kami harus cepat dalam menyiapkan YZR-M1 dan memahami apa yang dibutuhkan para pebalap agar dapat melaju cepat dalam waktu sesingkat mungkin," tambahnya.
Ia juga mengatakan bahwa bagi Yamaha, memiliki empat pembalap dengan gaya berkendara yang berbeda merupakan keuntungan besar dalam mempercepat pengembangan motor.
“Bagi kami di Prima Pramac Yamaha MotoGP, sangat melegakan mengetahui bahwa Jack dan Miguel bahkan pebalap Moto2 kami, Tony Arbolino dan Izan Guevara, secara historis telah tampil kuat di Termas de Rio Hondo," katanya lagi.
“Ini memberi kami dasar yang kuat untuk meraih akhir pekan yang kuat.”
Pramac dan Miller menjadi pusat dari salah satu momen Termas de Rio Hondo yang paling berkesan pada tahun 2018.
Setelah merebut posisi terdepan menggunakan ban licin di lintasan basah, Miller kemudian mendapati dirinya sendirian di grid, setelah kembali memilih ban licin untuk balapan basah, seluruh pembalap masuk ke jalur pit.
Kekacauan yang terjadi menyebabkan start dibatalkan dengan alasan keselamatan dan Miller diberi hiburan berupa keunggulan beberapa baris untuk memulai kembali balapan.
Ia akhirnya finish di urutan keempat, suatu prestasi yang diulanginya bersama Pramac pada tahun 2019.
"Saya sangat bersemangat untuk putaran kedua di Argentina setelah mendapatkan kepercayaan diri di Thailand dan semakin nyaman dengan motor dalam kondisi balapan," kata Miller.
“Akan menarik untuk melihat bagaimana cuaca memengaruhi YZR-M1. Termas de Río Hondo biasanya merupakan lintasan dengan cengkeraman rendah, yang dapat bermanfaat bagi Yamaha pada tahap pengembangannya saat ini," ungkap lelaki asal Australia itu.
Ia mengatakan bahwa selalu senang berkendara di sana, dan smenyukai semangat para penggemar, bagaikan festival sepeda motor sejati.
“Saya tidak sabar untuk kembali mengendarai motor Prima Pramac Yamaha saya dan mulai berkendara. Semoga kami dapat mengakhiri akhir pekan dengan hasil positif lainnya." ungkapnya lagi.
Rekan setimnya, Oliveira, pernah mendapatkan dua posisi pole di Termas dan podium di kelas yang lebih kecil dan posisi terbaik kesebelas dari dua penampilan di kelas utama.
Pembalap asal Portugal itu kembali ke Argentina setelah absen tiga tahun, karena cidera pada putaran terakhir 2023.
“Saya sangat senang bisa kembali ke Argentina setelah tiga tahun. Saya harus absen dari balapan 2023 karena cedera kaki, dan tahun lalu, ajang itu tidak ada dalam kalender,” katanya.
“Argentina dan Amerika Selatan adalah tempat yang selalu membuat saya merasa nyaman dan memiliki banyak penggemar yang bersemangat. Termas de Rio Hondo menyimpan kenangan indah bagi saya dengan beberapa balapan yang fantastis," ungkapnya.
Sebagai catatan Yamaha menang di Termas de Rio Hondo pada tahun 2015 dengan Valentino Rossi dan tahun 2017 dengan Maverick Vinales. Apakah di tahun ini pembalap Yamaha kembali menjejakkan kaki di atas podium utama? (*)