Trik Hadapi Musim Hujan, Cek Tekanan Angin Ban!
Akan sangat bahaya jika para pengendara motor tidak memperhatikan kondisi ban motor. Terutama saat menghadapi musim hujan ini.
Musim hujan telah tiba. Pengendara motor pun diharapkan menyambut datangnya musim hujan dengan meningkatkan kewaspadaan. Apalagi kondisi hujan jelas akan membuat permukaan aspal menjadi basah dan licin.
“Penting bagi para pengendara motor untuk memeriksakan kondisi ban memasuki musim hujan. Karena sudah pasti traksi motor akan menjadi kurang saat kondisi jalan basah” ungkap Jusri Pulubuhu, Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC).
Nah, ini akan sangat bahaya jika para pengendara motor tidak memperhatikan kondisi ban motor. Padahal kondisi kembangan tapak ban bisa dilihat sendiri. “Di setiap ban terdapat Tread Wear Indicator (TWI) dengan tanda segitiga yang mengarah ke tapak ban. Apabila ketebalan nya masih di 2 mm lebih dari TWI, artinya ban masih layak dipakai ” ungkap pria ramah ini.
Selain kondisi tapak ban, hal lain yang perlu diperhaikan adalah tekanan angin. Masing-masing ban dan motor punya spesifikasi tekanan angin yang direkomendasikan. “Tekanan angin yang berlebih juga tidak baik, karena akan membuat traksi berkurang, malah menjadi licin saat hujan” lanjut pria berkacamata ini.
Ada anggapan mengurangi tekanan angin ban akan mendapatkan traksi lebih baik saat kondisi hujan dan becek. Padahal ini hal ini salah, karena kurangnya tekanan angin ban membuat pola aliran pemecah air yang terdapat pada tapak ban tidak dapat berfungsi dengan baik.
Tak jarang, kondisi tapak ban juga bukan menjadi patokan utama. Bisa juga dilihat dari umur ban. Karena meski ban jarang dipakai, namun coumpoun karet ban punya batas usia. Biasanya kalau sudah lebih dari 4 tahun, karetnya akan makin kaku dan mengeras. “Sebaiknya segera ganti, jika menemui kondisi ban seperti ini,” ujar founder JDDC ini.
Yuk.. kita tengok kondisi ban dulu. (otorider.com)