Lima Cara Berkendara Pintar di Bulan Ramadhan, Banyak Bikers Enggak Tahu!
Beginilah cara berkendara pintar di Bulan Ramadhan. Banyak juga bikers yang enggak tahu loh!
Berpuasa di bulan Ramadhan seharusnya tidak menghalangi kita untuk tetap beraktivitas. Para bikers berpotensi mengalami dehidrasi dibandingkan hari biasa dan juga bisa mengurangi konsentrasi saat berkendara. Akibatnya, tentu saja bisa menimbulkan insiden buruk.
Selain menahan lapar dan dahaga, sifat emosi menjadi salah satu hal utama yang perlu dijaga saat bulan puasa. Bagi para bikers yang beraktifitas di daerah urban hal ini menjadi tantangan tersendiri, terutama saat berkendara di jalan raya yang penuh kemacetan.
Baca juga: Suzuki Access 125 Resmi Diperkenalkan Di Indonesia, Jadi Pesaing Honda BeAT & Yamaha Mio
Nah, agar tetap dapat berkendara dengan aman dan nyaman serta tetap menjalankan puasa dengan baik, berikut ini 5 saran Cari Aman dari tim safety riding PT Astra Honda Motor (AHM) yang diterima redaksi Otorider.com.
Persiapan Perjalanan (Smart Riding) : Kesiapan bikers selama menempuh perjalanan beraktivitas saat berpuasa dimulai sejak sahur, yaitu dengan memilih asupan yang bernutrisi tinggi semisal sayur mayur, buah-buahan serta perbanyak minum air putih agar dapat mengurangi dehidrasi tubuh saat berkendara. Dalam unsur dasar keselamatan berkendara, para bikers wajib menggunakan jaket, Helm dan sarung tangan serta membawa kelengkapan surat berkendara sebelum memulai perjalanan.
Baca juga: Hebatnya, Ketika Teknologi Pesawat Luar Angkasa Diadopsi Pada Motor
Kenali Rute Perjalanan : Kemacetan ibukota di pagi hari dan pada jam pulang kerja merupakan salah satu hal yang dapat menimbulkan emosi. Hal ini dapat dihindari dengan menggunakan aplikasi berfitur Global Positioning System (GPS) yang dapat membantu bikers melihat situasi jalur perjalanan, sehingga dapat memilih alternatif jalur perjalanan yang tepat dan aman, serta terhindar dari kemacetan. Apabila bikers harus menuju lokasi yang belum pernah didatangi, para bikers sebaiknya pelajari situasi jalanan terlebih dahulu agar tidak membuang waktu karena tersesat di jalan dan terlalu lama berkendara.
Beristirahat : Meskipun panasnya udara di siang hari membuat ingin segera tiba di tujuan, bikers tetap harus waspada terhadap ngantuk yang menyerang. Alangkah baiknya bikers menepi terlebih dahulu dan beristirahat selama 10 menit. Bagi bikers yang melakukan perjalanan jauh dan melakukan perjalanan lebih dari 2 jam, disarankan untuk beristirahat minimal 20 -30 menit. Lakukan kembali pemanasan kecil pada beberapa bagian tubuh, seperti bagian kepala, tangan dan kaki hingga tubuh kembali merasa bugar.
Berfikir Positif : Perilaku pengendara lain saat di jalan raya tidak dapat diprediksi, terutama saat lalu lintas mengalami kepadatan menjelang berbuka puasa. Hal ini bisa mengakibatkan terpancingnya emosi bikers. Hal ini dapat dicegah, salah satunya dengan selalu berfikir positif terhadap pengguna sepeda motor atau kendaraan lainnya.
Bersikap Saat Berkendara : Sering kita lihat tindakan bikers yang tidak patut untuk dijadikan contoh berkendara, misalnya menyerobot jalan, berkendara melawan arus, menggunakan bahu jalan, bahkan tidak mentaati rambu lalu lintas. Pada kasus seperti ini, makna toleransi dan rasa sabar merupakan salah satu kunci yang perlu dikedepankan di dalam pemikiran para bikers agar kepentingan sesama pengendara dapat terpenuhi dan menjaga kekhusyukan ibadah puasa selama bulan Ramadhan