Biar Perjalanan Enak, Kapan Bearing Motor Harus Diganti?
Penting untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan rutin, serta segera mengganti bearing yang menunjukkan tanda-tanda kerusakan.
OTORIDER - Dalam dunia otomotif, perawatan kendaraan seperti motor menjadi aspek yang tidak boleh diabaikan. Salah satu komponen penting yang sering kali luput dari perhatian adalah bearing. Bearing yang aus atau rusak dapat memengaruhi kinerja dan keselamatan motor. Oleh karena itu, mengganti bearing motor secara berkala sangat dianjurkan.
Apa itu Bearing Motor?
Bearing adalah komponen yang berfungsi untuk mendukung pergerakan roda dan mesin motor. Bearing memungkinkan bagian-bagian yang bergerak berputar dengan lancar, mengurangi gesekan antara komponen. Ada beberapa jenis bearing yang digunakan dalam motor, termasuk bearing roda dan bearing mesin.
Tanda-tanda Bearing Perlu Diganti
- Suara Berisik: Jika motor mengeluarkan suara berisik saat beroperasi, bisa jadi tanda bahwa bearing mulai aus.
- Getaran Berlebih: Getaran yang tidak normal saat berkendara juga bisa menunjukkan masalah pada bearing.
- Pergerakan Roda yang Tidak Lancar: Roda yang terasa berat atau tidak berputar dengan baik menandakan adanya masalah pada bearing.
"Pergantian bearing pada motor biasanya tergantung pada penggunaan dan kondisi motor tersebut. Secara umum, disarankan untuk memeriksa dan mengganti bearing setiap 4.000 km," ujar salah satu mekanik AHASS di Kota Depok, Jawa Barat kepada Otorider, Selasa (22/10).
Bearing yang rusak bukan hanya mempengaruhi kinerja motor secara langsung, tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan pada komponen lain yang terkait. "Pastinya saat dikendarai akan terasa tidak nyaman," ujar mekanik tersebut.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan rutin, serta segera mengganti bearing yang menunjukkan tanda-tanda kerusakan. (*)