Kapan Waktu Tepat Ganti Busi Motor? Ini Panduan Agar Mesin Tetap Prima
Dengan menggunakan busi yang tepat, tidak hanya menghindari kerusakan mesin, tetapi juga menjaga motor tetap dalam kondisi terbaik.
OTORIDER - Busi motor adalah salah satu komponen penting dalam sistem pembakaran kendaraan bermotor. Fungsinya yang vital untuk menyalakan api di ruang bakar membuat busi memiliki peranan yang sangat besar dalam performa motor. Namun, banyak pemilik motor yang masih bingung kapan sebaiknya mengganti busi motor mereka.
Berikut adalah beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk mengetahui kapan busi motor perlu diganti:
Jarak Tempuh
Umumnya, busi motor perlu diganti setiap 8.000 km, tergantung pada jenis motor dan rekomendasi pabrikan. Pada motor dengan performa tinggi atau motor yang sering digunakan untuk perjalanan jarak jauh, busi mungkin perlu diganti lebih cepat.
Namun, jarak tempuh ini bersifat indikatif dan dapat bervariasi, tergantung pada jenis motor, kualitas bahan bakar, dan gaya berkendara. "Pergantian busi pada motor biasanya tergantung pada penggunaan dan kondisi motor tersebut. Secara umum, disarankan untuk memeriksa dan mengganti bearing setiap 8.000 km," ujar salah satu mekanik AHASS di Kota Depok, Jawa Barat kepada Otorider.
Tanda-Tanda Busi Sudah Rusak
Ada beberapa tanda yang menunjukkan busi motor sudah waktunya diganti, antara lain:
- Mesin susah hidup: Salah satu tanda paling umum adalah kesulitan saat menghidupkan mesin. Jika motor sering mogok atau sulit dinyalakan, busi yang aus bisa menjadi penyebabnya.
- Performa mesin menurun: Busi yang sudah aus bisa menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan daya mesin, getaran berlebih, atau akselerasi yang tidak responsif.
- Konsumsi bahan bakar meningkat: Pembakaran yang tidak optimal akibat busi yang rusak bisa membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.
- Kebocoran atau karat pada busi: Busi yang berkarat atau terlihat ada kebocoran cairan dari bagian sampingnya juga perlu diganti.
Hati-hati Terhadap Busi Palsu
Dalam beberapa tahun terakhir, masalah penggunaan busi palsu menjadi perhatian serius di kalangan pemilik motor. Walaupun tampaknya busi palsu hampir menyerupai busi asli dari segi tampilan, penggunaannya dapat berakibat fatal bagi kendaraan.
Menurut Marketing Manager PT Niterra Mobility Indonesia produsen busi NGK, Citra Aji Sanjaya busi palsu sering kali memiliki kualitas material yang sangat rendah. Hal ini menyebabkan berbagai dampak buruk yang tidak hanya merugikan pemilik kendaraan, tetapi juga berpotensi merusak mesin motor secara permanen. "Hal ini memungkinkan adanya dampak buruk yang mungkin akan terjadi pada mesin kendaraan penggunanya, seperti busi cepat mati, mesin jadi brebet, kendaraan menjadi susah di-starter, boros bahan bakar, dan terburuknya piston bisa jebol," kata Aji saat ditemui Otorider beberapa waktu lalu.
Untuk menghindari kerugian akibat penggunaan busi palsu, penting bagi pemilik kendaraan untuk mengenali ciri-ciri busi yang tidak asli. Aji sendiri menyebutkan beberapa tanda yang dapat membantu membedakan busi asli dari yang palsu. "Ada ciri-ciri busi palsu yaitu cetakan logo merek tidak tercetak rapi, tidak terdapatnya kode produksi, hingga harga jual jauh di bawah harga pasaran," papar Aji. (*)