Awas! Jangan Langsung Nyalakan Motor Pasca Terendam Banjir
Meski tengah berangsur surut, ada hal yang perlu diperhatikan oleh pemilik motor yang kebanjiran setelah tunggangannya bisa dievakuasi ke tempat yang kering.

OTORIDER - Pekan ini banjir yang melanda beberapa wilayah di Indonesia, termasuk kawasan Jabodetabek cukup memprihatinkan. Selain rumah, sejumlah motor pun tak dapat diselamatkan dan turut terendam bencana tersebut.
Meski tengah berangsur surut, ada hal yang perlu diperhatikan oleh pemilik motor yang kebanjiran setelah tunggangannya bisa dievakuasi ke tempat yang kering.
"Setelah motor terendam, jangan sekali-sekali menyalakan kunci kontak ke posisi ON," wanti Joddy Ario dari bengkel JDM Project, Pangkalan Jati, Jakarta Timur saat OTORIDER hubungi Rabu (5/3).
Meski terkesan sepele, tapi dampak yang disebabkan hal ini terbilang cukup fatal di motor. "Ini kasus yang selalu sama saya temui di motor-motor bekas banjir," papar pria berkacamata yang kerap menangani motor-motor banjir sejak 2007 lalu.
Menurutnya, hal ini bisa berpengaruh pada komponen kelistrikan di motor, terutama yang sudah bersistem injeksi. "Kalau masih ada arus, mungkin motor masih bisa distarter, meski mesin tak nyala tapi ECU bisa kena short/koslet dan mati," jelas pria berkacamata ini.
Karena kebiasaan ini, biaya yang dikeluarkan pun bakal membengkak. "Harusnya cuma cost cleaning saja jadi sampai ganti ECU dan bisa merembet ke komponen kelistrikan lainnya," ucap Joddy.
Ini belum jika terjadi water hammer di bagian dalam mesin. Sebab motor yang sudah terendam, kemungkinan besar ruang bakarnya pun kemasukan air. “Jika ada sedikit saja air di dalam ruang bakar, maka sudah bisa dipastikan akan terjadi water hammer,” jelasnya. Saat water hammer terjadi, maka biaya perbaikannya pun akan makin besar karena banyak komponen dalam mesin yang butuh diganti. Waduh…(*)