Bahas Parts : Busi, Pemantik Api di Mesin Bensin
Mesin berbahan bakar bensin memerlukan pemercik api berupa busi, agar piston bisa bergerak dan menghasilkan daya, ternyata busi beragam jenis dan bahan.

OTORIDER – Pada mesin pembakaran dalam (internal combustion engine, ICE) yang pada umumnya digunakan pada motor, memerlukan bahan bakar bensin yang kemudian diledakkan dalam ruang bakar oleh pemercik api, yaitu busi, agar piston menciptakan daya gerak.
Secara garis besar, busi dibagi menjadi dua, yaitu busi dingin dan busi panas.
Seperti dijelaskan oleh Ade Rachmat dari ARP Motorsport Service di bilangan Pamulang. "Busi dingin dan panas berbeda dari tingkat penyebaran panasnya," katanya pada sebuah kesempatan.
Maksudnya busi panas memiliki kemampuan buang panas berbeda, pada busi panas kemampuan buang panasnya lama, dengan ciri insulatornya panjang, kebalikannya pada busi dingin.
Busi dingin, kemampuan buang panasnya lebih cepat, melalui insulator yang lebih pendek.
Umumnya mesin yang berperforma lebih tinggi menggunakan busi dingin. "Biasanya kalau mesin yang performanya lebih tinggi menggunakan busi dingin," katanya.
Untuk kendaraan dengan mesin standar yang digunakan sehari-hari, ia menyarankan memakai busi yang direkomendasikan oleh pabrikannya.
Menurutnya, gunakan busi seperti yang tertera pada buku pedoman manual kendaraan yang diterbitkan oleh pabrikan.
Sedangkan berdasarkan bahannya, dibedakan oleh bahan yang diberikan oleh pembuatnya.
Ada yang menggunakan inti atau elektroda tembaga, platinum maupun iridium, sehingga memiliki karakter yang berbeda dalam menghasilkan energi.
"Tembaga banyak dipakai pada busi standar yang digunakan mesin. Harganya relatif murah dan memiliki daya tahan yang baik, tetapi perlu secara rutin diganti, seperti yang tertera pada buku manual pemilik," katanya.
Nah berikut ini adalah jenis-jenis busi yang ada di pasaran :
Busi Tembaga
Biasanya menjadi busi 'bawaan' pabrik pada mesin standar. Cukup memiliki daya tahan yang cukup lama, meski perlu diganti secara berkala.
Busi Platinum
Elektroda dari bahan platinum, diklaim lebih tahan dibandingkan busi standar dengan elektroda dari tembaga dan lebih tahan lama, sehingga cukup banyak pengguna yang memakai busi jenis ini.
Busi Racing
Memiliki kawat halus yang memiliki rentang panas yang tinggi, sehingga menghasilkan pembakaran yang lebih efisien. Cocok untuk mesin yang sudah dimodifikasi dan akan membuat cepat berakselerasi.
Busi Iridium
Busi yang direkomendasikan untuk mesin yang berkapasitas 150cc ke atas, dengan elektroda yang berbahan nikel dengan bagian tengah dari iridium. Elektroda halus ini menghasilkan percikan api yang efisien dan pengapian yang lebih baik, sehingga meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Itulah beberapa jenis busi dan karakter yang ada pada busi tersebut. Dengan begitu, pengguna bisa menentukan busi mana yang sesuai untuk digunakan pada motornya. (*)